Afghanistan-HASMI.org| Tak terasa telah sekitar 11 tahun lamanya Afghanistan dijajah oleh Amerika. Dan Amerika telah memberikan warisan bagi Afghanistan, pertama ialah sebuah jaringan yang mampu mendukung ponsel pintar 4G. dan hal itu telah di bernarkan oleh seorang pensiunan Korps Marinir Jenderal James “Hoss” Cartwight, yang juga telah mengundurkan diri sebagai wakil ketua Kepala Staf Gabungan pada Agustus 2011 silam. Ponsel pintar ini adalah hal yang terpenting bagi Barat untuk Afghanistan.
“saat kami meninggalkan Afghanistan, hal yang akan sangat mempengaruhi budaya Afghanistan adalah jaringan dan ponsel karena mereka berbicara melintasi pegunungan dan hambatan sosial yang sampai saat ini tidak pernah dilintasi budaya itu,” kata Cartwright di Pusat Studi Strategis dan Internasional dalam pidatonya mengenai bagaimana teknologi informasi telah berubah menjadi perang. “Pengenalan teknologi mungkin jauh lebih tahan lama daripada apa pun yang kami akan lakukan di Afghanistan dan itu jauh lebih berpengaruh.”
“Kami belum paham dengan kekuatan alat ini,” tambahnya, menunjukkan kekuatan revolusioner ponsel dan alat-alat media social seperti Facebook & Twitter, yang telah memainkan peran dalam reformasi dunia Arab.
Sekitar beberapa tahun kebelakang, ISAF-satuan tentara Afghanistan-menemukan beberapa masalah saat membayar pasukan keamanan Afghanistan.
Hal pertama ialah pasukan Afghanistan absen setelah menerima gaji mereka sebab tidak adanya system perbankan yang handal di Negara ini, menurut Cartwight. Adapun masalah lain seperti yang dijelaskan kepada anda benar-benar dialami beberapa tahun lalu oleh seorang jenderal AS yang terlibat dalam membangun pasukan keamanan Afghanistan, adalah bahwa mereka para komandan yang korup akan menyedot kas Negara. Baginya ini adalah masalah yang sangat skeptic ketika saat pertama kali mendengarnya beberapa tahun lalu: Memberikan pasukan Afghanistan ponsel pintar ternyata dapat membuat mereka bisa melakukan mobile banking. Sehingga dengan cara ini uang dapat disetorkan langsung ke rekening para tentara dan juga dapat dikirim di seluruh negeri untuk keluarga mereka.
Satunya-satunya yang menjadi masalah ialah bahwa US National Academy of Sciences memperkirakan bahwa ini akan dapat membuat system yang ada di masyarakat Afghanistan sama seperti Negara lainnya di dunia ketiga; tergantung pada riba.
“Jadi kami mengambil iPhone dan kami katakana ok; mari kita coba sesuatu di sini. Kami memiliki seribu iPhone dan kami akan memberikannya kepada para tentara dan di mana rakyat Afghanistan dapat memilih kontestan American Idol-nya Afghanistan.”
Sehingga lupakan lah semua miliaran dollar untuk jalan, sekolah, bantuan militer, dan segala sesuatu yang lainnya untuk “pembangunan bangsa” di Afghanistan. Hal yang akan membawa pada sebuah perubahan informasi dunia maya.
Di semua negara yang banyak penduduk Muslimnya, telah terbukti, ponsel merupakan alat yang paling canggih dalam menyusupkan penetrasi ideology; mulai dari facebook, riba, sampai kepada hal pornografi. So, smartphone??? (Red-HASMI/IP)