Yerusalem-HASMI.org| Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, uji coba nuklir Korea Utara (Korut) merupakan tanda bahwa sanksi ekonomi tidak akan membuat Iran menghentikan program nuklirnya tersebut. Netanyahu pun kembali mendesak Barat untuk menjatuhkan sanksi terberat ke Negeri Persia itu.
Saat menghadiri sebuah pertemuan dengan para pemuka agama Yahudi mancanegara, Netanyahu mengatakan bahwa sanksi yang selama ini sudah dijatuhkan kepada Iran sama sekali tidak efektif. Netanyahu juga menyinggung masalah ancaman militer ke Iran dan penambahan sanksi.
“Sanksi itu harus ditambah 2 kali lipat dengan kuat, kredibel, dan patut pula ada ancaman militer (pada Iran). Bila hal itu tidak juga efektif, maka tidak ada kesempatan yang lain untuk menghentikan Iran,” ujar Netanyahu, seperti dikutip Associated Press, Senin (18/2/2013).
Netanyahu pun membahas masalah kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Israel. Menurutnya, kunjungan itu memang akan dimanfaatkan untuk membahas isu Iran.
Sejauh ini, Negeri Yahudi turut mewaspadai adanya campur tangan Iran pada uji coba nuklir negeri komunis Korea itu. Pengamat Israel menuduh Iran memanfaatkan Korut untuk menguji nuklir yang telah dikembangkannya.
“Iran tidak melakukan uji coba nuklir di negaranya sendiri, tetapi mereka mungkin melakukannya di Korut. Iran dan Korut memang sudah melakukan kerja sama nuklir sejak tahun 1980-an. Korut sempat membantu mengembangkan reaktor nuklir di Suriah yang merupakan sekutu dari Iran,” ujar ahli pertahanan dari Universitas Bar-Ilan, Alon Levkowitz.
Meski demikian, Iran sendiri memang merespon uji coba nuklir Korut dengan ajakan untuk memusnahkan seluruh senjata nuklir yang ada di dunia. Iran juga menegaskan kembali, negaranya menentang pengembangan senjata nuklir, namun setiap negara yang ada di dunia ini berhak memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan yang damai. (Red-HASMI/oke-z)