Amerika Serikat-HASMI.org| PBB menuduh Amerika Serikat telah gagal dalam membongkar kasus-kasus pelecehan seks anak yang dilakukan oleh para pemimpin dan kelompok keagamaan.
Komite Hak Anak PBB merilis sebuah laporan bulan ini yang menyoroti terjadinya peluasan dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh para pastor dan staf dari lembaga-lembaga agama di Amerika, bersama dengan kurangnya tindakan untuk menyelidiki kasus dan menuntut para pelakunya.
“Komite juga sangat prihatin dengan informasi pelecehan seksual yang dilakukan oleh para pastor dan anggota terkemuka organisasi berbasis agama tertentu serta lembaga keagamaan dalam skala besar dan jangka panjang,” kata laporan itu.
Tuduhan itu datang pada saat Gereja Katolik di Amerika mencoba untuk mengatasi skandal nasional yang tengah berlangsung terkait atas upaya menutupi kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh para pastor.
Pekan lalu Paus Benediktus mengumumkan pengunduran dirinya, dengan alasan ketidakmampuannya untuk melaksanakan tugas kepausan, ia juga meminta maaf atas pelecehan seksual yang semakin meluas di kalangan gereja. Pernyataannya itu memberikan harapan bagi mereka yang berusaha untuk membuka file Gereja agar dapat membongkar praktek pelecehan seks para pastor sehingga bisa membawa mereka ke pengadilan.
“Kami hanya bisa berharap bahwa pengganti Paus Benediktus nanti dapat membuka file rahasia dan memperlakukan korban dengan memberikan penghormatan kepada mereka dengan pantas,” kata Wood Keith Porteous, direktur dari Masyarakat Sekuler Nasional.
Sekitar 80% dari kasus yang sudah dilaporkan terkait pelecehan seksual anak di bawah umur dari seluruh dunia telah terjadi di Amerika Serikat dan terjadi di kota-kota di seluruh negeri, termasuk Boston, Chicago, Honolulu, Los Angeles, Orange County, Palm Beach, Philadelphia dan Portland, serta di keuskupan di seluruh Eropa.
Gereja dan perusahaan asuransi di Amerika Serikat telah membayar lebih dari 2 miliar dolar sebagai kompensasi terhadap korban pelecehan seksual. (Red-HASMI/IP)