Pilar yang paling utama dari kebangkitan sejati adalah tauhid.Tanpa tauhid tidak akan mungkin kebang-kitan tercapai, karena agama Islam dibangun di atas tauhid. Oleh karena itu ketika Alloh hendak membangkitkan umat manusia dari keterpurukannya, Dia mengutus para rosul ke-pada setiap umat dengan tauhid. Sebagaimana firman Alloh :
“Dan sungguhnya kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyeru-kan): “Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. an-Nahl: 36).
Demikian juga Rosululloh yang men-jadikan pilar kebangkitannya adalah tauhid. Maka kita pun wajib mengikutinya.
Mari kita simak keterkaitan baik langsung maupun tidak langsung antara tauhid dengan kebangkitan sejati di semua sisi.
Kebangkitan Ruhani
Kebangkitan ruhani adalah terwujudnya dominasi penitian Sirotulmustaqim dengan menunaikan sisi pertama amanat yang dipikul manusia yaitu beribadah hanya kepada Alloh saja.
Kebangkitan ini akan terwujud seiring lenyapnya elemen keterpurukan ruhani. Se-dangkan elemen keterpurukan ruhani yang terbesar adalah berupa kepercayaan-keper-cayaan dan amalan-amalan syirik yang meru-pakan lawan dari tauhid (mengesakan Alloh ).
Kebangkitan Peran
Kebangkitan peran ini berarti tertunai-kannya peranan sebagai penyelenggara syariat tauhid atas semua makhluk yang ada di bumi.
Kebangkitan ini dilahirkan oleh induk kebangkitan, yaitu kebangkitan ruhani. Se-bagaimana firman Alloh :
“Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan me-ngerjakan amal-amal yang solih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka ber-kuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan mengganti keadaan mereka sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Me-reka tetap beribadah kepada-Ku dan tiada mem-persekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. an-Nur: 55)
Ibnu katsir menafsirkan ayat tersebut de-ngan mengatakan: ‘Ini adalah janji Alloh ke-pada Rosul-Nya, yaitu akan menjadikan umat Beliau sebagai pemimpin seluruh manusia, memperbaiki keadaan negeri-negeri dan se-luruh manusia pun tunduk kepada mereka”.
Rosululloh bersabda:
إِنَّ اللهَ زَوَى لِيَ اْلاَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَسَيَبْلُغُ مُلْكُ أُمَّتِيْ مَا زُوِيَ لِيْ مِنْهَا
“Sesungguhnya Alloh telah menghimpun-kan untukku kekuasaan di bumi, kemu-dian aku melihat bagian timur dan barat penjuru bumi itu. Kelak kekuasaan umat-ku akan sampai pada daratan bumi di mana Alloh telah menghimpunkannya untuk- ku” (HR. Muslim).
Hanya kekuasaan yang tegak di atas tau-hid sajalah yang akan besar dan menang serta tidak akan tertindas. Yang ada hanyalah rasa aman sentausa dan bahagia setelah sebelum-nya berada dalam rasa takut yang mencekam, dihina, ditindas, dan direndahkan.
Sebaliknya sangat mustahil kekuasaan akan tegak jika dibangun di atas kesyirikan kepada Alloh .
Kebangkitan Duniawi
Kebangkitan ini berupa keberkahan, ke-baikan, ketenangan dan kesejahteraan dalam semua sisi kehidupan, karena Alloh mem-berikan kenikmatan-Nya dalam beragam ben-tuk dan dari berbagai jalan. Seluruh aspek ke-hidupan; ekonomi, politik, dan sosial kema-syarakatan di penuhi dengan sumber-sumber kebaikan yang diberkahi.
Kebangkitan ini adalah buah dari tauhid yang ada pada ruhani seseorang, sehingga ter-jadilah kebangkitan ruhani.
Allah Berfirman :
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi..” (QS. al-A’raf: 96)
Dan firman-Nya:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal sho-lih, baik laki-laki maupun perempuan da-lam keadaan beriman, maka sesungguh-nya akan kami berikan kepadanya kehi-dupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka de-ngan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 97)
Kebangkitan Ukhrowi
Kebangkitan di akhirat adalah kebangkitan yang sejati. Kebangkitan yang berujung pada kehidupan bahagia tanpa derita, kehidupan penuh dengan kenikmatan tanpa merasakan kesengsaraan sedikitpun, kehidupan di surga-Nya yang abadi.
Kebangkitan ini pun terlahir karena ke-bangkitan ruhani yang dipenuhi dengan ca-haya tauhid.
Rosululloh bersabda:
(( مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ ))
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Alloh dengan se-suatu, niscaya akan masuk surga, dan barangsiapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Alloh dengan sesuatu, niscaya masuk neraka.” (HR. Muslim)
Sebaliknya ketika tauhid tidak ada pada ruhani seseorang maka bukan kebangkitan ukhrowi yang dia peroleh justru sebaliknya dia akan terpuruk di lembah-lembah jahannam.
Alloh berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yaitu ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahan–nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. al-Bayyinah: 6).
Semoga hal ini dapat membantu kaum muslimin dalam usaha gerakan kebangkitan.