Kejang atau (convulsio febrilis) disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun karena terserang penyakit. Pada saat itulah sistem imun (kekebalan) tubuh melakukan perlawanan terhadap penyakit sehingga temperatur tubuh naik. Sementara itu, kejang demam atau stuip adalah keadaan dimana tubuh anak kejang selama beberapa menit akibat demam tinggi. Toleransi masing-masing anak terhadap anak yang lain sangatlah bervariasi. Pada anak yang toleransinya rendah, maka pada suhu 38°C pun sudah bisa membuatnya kejang, sementara pada anak-anak yang toleransinya normal, kejang baru dialami jika suhu badan sudah mencapai 39°C atau lebih. Oleh karena itu kejang demam dapat dihindari jika para orang tua sudah mengetahui adanya tanda demam dengan cepat, sehingga demam dapat diminimalisir.
Ciri-ciri anak terkena kejang demam antara lain :
– Kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat selama 5 menit
– Bola mata berbalik ke atas
– Gigi terkatup
– Muntah dan bisa berhenti nafas sejenak
– Pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran BAB dan BAK.
– Pada kasus berat, si kecil kerap tak sadarkan diri.
Adapun intensitas waktu kejang juga sangat bervariasi dari beberapa detik sampai puluhan menit. Kejang sangat besar bahayanya bagi fungsi saraf otak anak, oleh karena itu berikut pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam :
- Segera beri obat penurun panas (madu, habbatusauda oil atau sambiloto) begitu suhu tubuh anak melewati angka 37,5°C.
- Kompres kening dan ketiak dengan kain hangat yang suhunya ± sama dengan suhu badan si kecil. Jangan kompres dengan air dingin, karena dapat menyebabkan benturan kuat di otak antara suhu panas tubuh dengan kompres dingin tersebut.
- Pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada di dekat anak.
- Tidak perlu menahan mulut si kecil agar tetap terbuka dengan mengganjal atau menggigitkan sesuatu di antara giginya.
- Miringkan posisi tubuh si kecil agar tidak menelan cairan muntahnya sendiri yang bisa mengganggu pernafasannya.
- Hindari pakaian tebal dan longgarkan pakaian atau celana yang dikenakannya.
- Jangan pernah memberikan kopi pada anak kejan
- Jangan langsung memberi minuman/makanan segera setelah anak berhenti kejang karena hanya akan berpeluang membuat anak tersedak.
- Setelah anak benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum dan makan makanan yang berkuah atau buah yang banyak mengandung air.
- Saat anak beristirahat, jangan selimuti dengan selimut tebal karena akan meningkatkan suhu tubuh dan menghalangi penguapan.
Kejang dapat dihindari, atasi segera jangan menunggu sampai suhu anak semakin meningkat. Semoga bermanfaat..!!
[info]Oleh: Bidan Risma, Am.Keb. Alamat Praktek : Gg. Duren No.10 Kp. Warung Loa RT.01/09 Desa Tamansari, Kec. Tamansari – Bogor (Dekat SDN Tamansari 03) [/info]