MEDAN (www.hasmi.org) | Seperti tahun ini, setiap musim kampanye pemilihan umum tuba, sebagian besar calon wakil rakyat selalu menjanjikan kesejahteraan bagi pemilihnya.
Di salah satu sudut kota Medan, Sumatera Utara, seorang bocah harus merawat ayahnya yang sedang sakit di atas becak, selama nyaris 2 tahun.
Bocah perempuan itu umurnya baru 8 tahun, tapi tanggung jawab yang harus dia pikul sangat berat.
Ayahnya menderita sakit paru sehingga tak bisa lagi mencari nafkah. Setiap hari, selama nyaris 2 tahun, dia tinggal di becak bersama ayahnya yang sedang terbaring lemah karena sakitnya yang cukup parah.
Sebagai gantinya, si anaklah yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan berharap belas kasihan orang-orang yang hilir-mudik di emperan Masjid Raya Medan.
“Kami sering diusir petugas kelurahan,” kata ayah si bocah yang bermarga Pulungan dengan suara lirih. Dia dan anaknya dianggap mengundang gelandangan ke masjid raya yang terletak di Jalan Sisingamangaraja itu.
Dia mengaku terpaksa menjadi gelandangan setelah tak mampu mencari nafkah bagi keluarganya. Dia sudah bercerai dengan ibu anaknya beberapa tahun lalu.
Kalau masjid sepi, keduanya berkeliling Kota Medan dengan becak mereka. Si anak sendiri mengaku sudah tak bersekolah lagi.
“Saya hanya ingin bapak sembuh, jadi bisa mencari uang untuk sekolah”.(Red/HASMI/NABAWIA)