PAKISTAN (www.hasmi.org) | Perekonomian yang sulit di Pakistan, memaksa lebih dari 3 juta anak di bawah umur putus sekolah dan bekerja untuk membanru kehidupan keeluarga mereka.
Setiap harinya mereka bekerja sekitar 12 jam sehari dan mendapat sekitar 6 dolar Amerika setiap bulannya. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pembantu di bengkel-bengkel otomotif dengan upah sengat rendah.
Peraturan di Pakistan menyatakan bahwa memperkerjakan anak dibawah umur adalah sebuh pelanggaran hukum. Fenomena pekerja anak tumbuh secara luas di kawasan industri di provinsi Punjab, di wilayah ini buta huruf di kalangan anak-anak melebihi 70 persen, menurut laporan sebuah organisasi hak asasi manusia Pakistan.
Terkadang orang tua memaksa anak-anak mereka untuk pergi bekerja, hanya 20 persen dari anak-anak yang mampu bekerja sambil meneruskan sekolah mereka.
Biasanya mereka bekerja ikut dengan orang tua mereka untuk bekerja di di ladang, sawah, hotel, konstruksi dan bengkel otomotif dengan upah rendah serta tanpa adanya jaminan kesehatan terhadap anak-anak.
Di tahun 2013 lalu tercatat 20 kematian anak yang bekerja di rumah, pemerintah Pakistan sendiri di tuding menutup-nutupi kasus tersebut.(Red/HASMI/ERA)