31 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 18 September, 1982 penduduk dunia dikagetkan dengan pembantaian yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk Palestina tepatnya di camp pengungsian Shabra dan Shatila hingga menewaskan lebih dari 3000 jiwa. Suasana saat itu sangat mencekam, tiap jengkal pasti ada peluru yang keluar dari selongsongnya untuk memburu jiwa-jiwa. Muslim. Suara gemuruh helikopter yang bercampur dengan desingan peluru menambah kalut. Anak-anak kecil menangis, berteriak memanggil orang tuanya, orang-orang dewasa berteriak meminta tolong sambil terus berharap dan berdoa kepada Alloh [swt] akan adanya pertolongan. Mesin-mesin penghancur dan jet-jet tempur yang memekakan telinga, darah bersimbah dimana-mana, mayat berserakan. Ada yang sempurna jasadnya namun tidak sedikit yang tanpa lengan, kaki, kepala atau usus terburai. Itulah sedikit keadaan ketika terjadi pembantaian di negeri para nabi .
Siapakah dalang ini semua.?
Ariel Sharon….ya dialah pria kelahiran 27 Februari, 1928 di daerah Kfar Malal sebelah barat Palestina adalah otak dibalik pembantaian Shabra dan Shatilla. Yang dengan kesewenang-wenangannya telah merubah seorang anak menjadi yatim, wanita bersuami menjadi janda, pria beristri menjadi duda, orang-orang yang normal menjadi cacat, lumpuh, buta atau tuli. Siapa yang tak kenal dengan pria yang satu ini, seorang yang kejam, bengis, tak berprikemanusiaan, tak kenal kasih sayang, tak kenal maaf, ambisius, pendendam dan sederet sifat buruk lainnya yang tak mungkin disebutkan satu persatu disini.
Ariel Sharon memang tidak mempunyai hati nurani. Berbagai kecaman dan reaksi atas serangan pasukan Israel ke wilayah Palestina tidak ia hiraukan. Bahkan semakin menjadi-jadi. Seruan Amerika Serikat, resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditujukan ke Israel tidak digubris Ariel Sharon. Demikian pula protes dari berbagai negara termasuk Uni Eropa tidak dihiraukan oleh Perdana Menteri yang berdarah panas ini. Puluhan ribu rakyat Palestina sudah menjadi korban keganasannya.
(Red-HASMI)
Peristiwa Shabra dan Shatila hanyalah satu dari setumpuk bukti nyata akan kekejaman Ariel Sharon semasa sehatnya, disana masih banyak lagi rentetan kebiadabannya dalam menghilangkan nyawa kaum Muslimin di tanah Palestina, hingga pantaslah jika ia dijuluki sebagai “Si Tukang Jagal”. Kini dirinya terbaring koma dalam adzab dan laknat seluruh kaum Muslimin di seluruh dunia. 7 tahun sudah ia lalui dipembaringan dengan tanpa kejelasan, kini keadaannya antar hidup dan mati, tubuhnya membusuk, satu per satu organ tubuhnya digrogoti penyakit, tak tanggung-tanggung semua jenis penyakit yang dia idap adalah penyakit kelas “elit”.
Para dokter pernah memasukkan Ariel Sharon ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan. Ia memiliki luka membusuk, lalu operasi dilakukan untuk menyambung bagian-bagian ususnya yang telah membusuk dan infeksinya telah menyebar ke bagian tubuh lain. Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh hingga membusuk. “Nyawa Sharon terancam,” kata juru bicara rumah sakit, Yael Bossem-Levy kepada kantor beritaAssociated Press.
Saat ini usia Sharon memasuki 85 tahun, kedua matanya dalam keadaan terus terbuka. Dokter-dokter yang merawat Sharon memberikan keterangan terkait kesehatan Sharon, saat ditanya sampai kapan keadaan Sharon akan terus menerus seperti ini, Shlomo Segev, dokter senior yang merawatnya mengatakan, “Kalau dikaji dari usia rata-rata di keluarga Sharon, ibu dan neneknya mati di atas usia 90 tahun”. Shlomo pun kemudian memperkirakan Sharon akan tetap dengan keadaannya seperti ini hingga lewat usianya di atas 90 tahun.
Sharon tergolek tak berdaya dengan bantuan berbagai alat medis yang tertancap ke tubuhnya, termasuk respirator, dalam ruangan khusus di Rumah sakit Tel Hashomer, sebelah timur Ibu Kota Tel Aviv. Tidak ada upacara khusus atau sekadar ucapan simpati buat lelaki 85 tahun itu. “Besok (Sabtu pekan lalu) juga tidak ada upacara khusus. Semua orang telah melupakan dia,” kata Raanan Gissin, bekas penasihat Sharon.
Sebelum Ariel Sharon jatuh koma, diisukan kabar dari asisten pribadinya bahwa tidur malamnya sering diganggu oleh satu mimpi yang sama. Dalam mimpi itu Sharon ditangkap oleh penduduk GAZA yang begitu marah dan dendam kepada Sharon karena tindakannya yang angkuh menyerang tanah Palestina. Didalam mimpi itu Sharon telah disiksa, dirantai tangan dan kakinya kemudian diarak sekeliling bandar GAZA dan di masukkan kedalam api. Mimpi itu mengganggu Sharon setiap malam hingga dia jatuh koma. Tiada yang tahu akan derita Sharon menanggung mimpi-mimpi itu kecuali asisten pribadi Sharon. Asisten tersebut mengungkapkan mimpi-mimpi Sharon itu kepada khalayak di Israel pada tahun 2008. Khalayak di Israel telah menyiarkan berita tersebut, kemudian dikutip oleh media-media Asia Barat, seterusnya tersebar.
Demikianlah kita saksikan keadaan musuh Alloh [swt]. Sharon merupakan musuh Islam yang sangat kejam dan gemar menumpahkan darah.Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh hingga membusuk, namun ia masih hidup.
Mungkin inilah adzab yang Alloh [swt] berikan kepadanya akibat doa-doa kaum Muslimin yang berisi laknat, karena mereka dizholimi.
“Takutilah oleh kalian doa orang yang terzholimi, karena tidak ada tabir penutup antara dia dengan Alloh .” (HR. al-Bukhori dan Muslim)
Wallohu ‘alam