Bogor (www.hasmi.org) | Sabtu 20 September 2014, bertempat di kantor Dewan Pimpinan Pusat, Cimanglid Tamansari-Bogor, Ustadz Dr. Muhammad Sarbini M.H.I., Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Harakah Sunniyyah Untuk Masyarakat Islami (HASMI), mengeluarkan secara resmi Press Release HASMI terkait fenomena Islamic State (ISIS) di timur tengah.
Terdapat 16 point besar yang beliau nyatakan di dalam press release sikap dan tanggapan HASMI tentang fenomena ISIS di Timur Tengah tersebut. Berikut Point-point dan Press Release yang dilampirkan:
Bismillahirrohmanirrohim, dalam rangka menyikapi fenomena ISIS di timur tengah, maka kami dengan ini menyatakan:
- Kami menolak dan mengecam terorisme dimana pun terjadinya dan siapapun pelakunya.
- Kami mendukung jihad yang benar di dalam Islam walaupun sebatas dukungan moril dan tidak mendukung sama sekali jihad salah kaprah.
- Kami tidak mengenal para personal ISIS baik jajaran pimpinan atau lainnya.
- Tidak pernah ada hubungan antara kami dengan ISIS sedikitpun juga.
- Telah kami dapatkan info-info buruk tentang ISIS seperti cara biadab dalam membunuh, membunuhi sebagian umat Islam tanpa hak, memerangi sesama mujahidin dan lain-lain. Tetapi sampai sekarang kami belum meyakini kebenaran info-info tersebut, karena sudah dimaklumi bahwa dalam suatu peperangan, rekayasa informasi adalah bagian dari perang itu sendiri. Kami juga meragukan info-info tersebut karena perbuatan-perbuatan seperti itu seharusnya tidak ada pada mereka yang siap mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk Islam seperti ISIS. Namun jika ternyata info-info tersebut benar, maka kami mengecam keras perbuatan-perbuatan seperti itu, karena yang demikian bertentangan dengan syariat Islam dan peradabannya.
- Di waktu yang sama kami pun mengetahui bahwa ISIS adalah suatu organisasi jihad yang melawan kebiadaban pemerintah sektarian di Suriah dan pemerintah sektarian di Iraq dalam menindas rakyat-rakyat mereka. Perjuangan ini patut dihargai.
- Kami tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa khilafah dan khalifahnya hanya bisa dianggap sah jika terwujud melalui kesepakatan ahlul halli wal aqdi atau kesepakatan seluruh ulama. Akan tetapi kekhilafahan pun dapat diraih dengan tergenggamnya tampuk kekuasaan seperti yang terjadi berkenaan dengan berdirinya khilafah Abbasiyyah yang berdiri melalui sebuah pemberontakan.
- Walaupun pemberontakan terhadap pemerintah yang sah tidak dibenarkan dalam Islam, akan tetapi jika pemberontakan itu terjadi dan berhasil merebut tampuk kekuasaan, maka penguasa baru dianggap penguasa yang sah.
- Suatu kekhilafahan bisa menjadi “KHILAFAH GLOBAL” yaitu suatu tatanan kekuasaan global untuk seluruh umat Islam di dunia atau bisa juga hanya sebagai sebuah “NEGARA LOKAL” dalam batas geografi tertentu. Arti kekhilafahan adalah kepengurusan umat dalam urusan dunia dan agama tanpa terikat oleh syarat luas dan sempitnya batas teritorial, maka membatasi arti khilafah hanya dengan khilafah global adalah sebuah kekeliruan.
- Dari segi keterbatasan eksistensi ISIS secara geografi yaitu sebagian dari Irak dan Suriah, maka tingkat maksimal yang bisa dicapai oleh ISIS saat ini adalah sebuah “NEGARA LOKAL” walaupun menyandang nama kekhilafahan. Penamaan sebuah negara dengan nama khilafah seperti yang dilakukan oleh ISIS tidak otomatis menjadikan negara tersebut sebagai “KHILAFAH GLOBAL”.
- Adapun dari segi kestabilitasan maka ISIS masih sangat diragukan sudah mencapai tingkat sebuah “NEGARA LOKAL”. Karena itu kami belum memandang ISIS sebagai “NEGARA LOKAL” apalagi sebagai “KHILAFAH GLOBAL”. Dengan demikian pembaiatan ISIS di Indonesia adalah sebuah kekeliruan besar.
- Kami sebagai sebuah ormas Islam yang berada di wilayah Indonesia hanya mengakui satu negara yang memayungi seluruh wilayah Indonesia yaitu NKRI.
- Menolak semua usaha dalam bentuk apapun juga yang akan mengakibatkan langsung atau tidak langsung terganggunya stabilitas nasional Indonesia.
- Sikap ini sama sekali tidak berarti berkurangnya loyalitas kami terhadap kaum muslimin dan melemahnya dukungan kami kepada para mujahidin sedunia. Di waktu yang sama kami mengutuk keras semua bentuk serangan kepada umat Islam dimanapun mereka berada terutama umat Islam di Suriah dan Irak yang sedang menderita kehancuran total.
- Kami berharap pemerintah Indonesia menyikapi apa yang dinamakan “fenomena ISIS” di Indonesia dengan bijaksana, karena kesalahan langkah di sini bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
- Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk berpegang teguh kepada al-Qur’an dan sunnah serta tidak terjebak oleh isu-isu yang menyudutkan umat Islam dan jangan sampai tertipu oleh semua ajakan-ajakan terorisme yang hanya akan menghantarkan kita semua kepada kerugian-kerugian yang besar.
Bogor, 20 September 2014. Bertandatangan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami (HASMI), Dr. M. Sarbini, MHI.
(Red-HASMI)