BAHAYA LATEN KEMUNAFIKAN
Kemunafikan merupakan sifat yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Alloh subhanahu wata’ala menjelaskan secara panjang lebar mengenai sifat ini di al-Qur’an al-Karim. Al-Qur’an juga menganjurkan kepada seluruh umat manusia untuk menjauhi sifat buruk ini. Keburukan sifat munafik ini melebihi keburukan dari kekufuran yang terang-terang memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Sedangkan munafik menampakkan kebaikan, tetapi di balik kebaikan itu tersimpan kedengkian dan permusuhan.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa bahaya besar dari sifat kemunafikan:
1. Menyimpan kedengkian di dalam Hati
Bahaya terbesar dalam kemunafikan adalah mengaku beriman dan tunduk kepada Alloh subhanahu wata’ala, akan tetapi dalam hatinya, membenci dan memusuhi Islam.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata:”Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Alloh”. Dan Alloh mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Alloh mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.’
(Qs. Al Munafiqun : 1)
Kedustaan inilah yang sangat membahayakan kaum Muslimin, dimana orang munafik ingin menghancurkan Islam dari dalam.
2. Bersekutu pada orang kafir untuk menghancurkan kaum Muslimin
Salah satu bahaya lainnya yang muncul dari sifat munafik, adalah bersekutu dengan orang kafir untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin. Baik hal itu dengan memberikan ide, arahan, dan kesepakatan untuk menghancurkan Islam.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“ Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata pada saudara-saudara mereka yang kafir diantara ahli kitab: “Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu, dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu.” Dan Alloh menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.”
(Qs. Al Hasyr : 11)
3. Mencela Kaum Muslimin
Salah satu sifat buruk yang Nampak pada orang-orang munafik adalah lisan mereka mudah mencela, menghina, dan mengejek Kaum Muslimin.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“Orang-orang yang mengatakan pada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: “Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh”. Katakanlah: “Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.”
(Qs. Ali Imran : 168)
4. Lari di waktu dibutuhkan
Di saat kaum muslimin terdesak oleh serangan musuh, kaum munafikkun enggan membantu kesempitan kaum Muslimin, tetapi mereka malah lari dan mengajak kaum muslimin untuk lari dari tanggung jawab.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“Dan (ingatlah) ketika segolongan diantara mereka berkata: “Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu.” Dan sebagian dari mereka meminta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata: “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)”. Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari.”
(Qs. Al Azhab : 13)
5. Menyebar kehinaan di kalangan Masyarakat Muslimin
Bahaya lain dari adanya sifat kemunafikan adalah tersebarnya kekacauan, fitnah dan kegelisahan dalam masyarakat. Hal itu tidak lain karena kedengkian yang terpendam dalam hati. Bahaya ini pun pernah terjadi di masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihiwasallam dan meresahkan seluruh kaum Muslimin di masa itu.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa diantara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.”
(Qs. An Nur : 11)
Kaum munafik menyebarkan besar-besaran fitnah atas ‘Aisyah. Dengan menuduhnya melakukan kehinaan, sehingga fitnah itu menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum Muslimin.
6. Menyuruh kemungkaran dan melarang kebaikan
Tindakan berbahaya yang dilakukan oleh orang-orang munafik adalah bertolak belakang dengan ketaatan, yakni menyuruh pada kemungkaran dan melarang pada kebaikan.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“Orang-orang munafik laki-laki dan permpuan. Sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Alloh, maka Alloh melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adaah orang-orang yang fasik.”
(Qs. At Taubah : 67)
Dengan melihat bahaya yang dimunculkan oleh sifat kemunafikan ini, maka adil dakn bijaksana bagi Alloh subhanahu wata’ala yang menghukum orang-orang munafik dengan hokum yang sangat pedih di dalam neraka jahannam.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang palingbawah dari neraka. Dan kamu sekalai-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.”
(Qs. An Nisa : 145)
Hanya saja, Alloh subhanahu wata’ala membuka pintu taubat bagi orang yang memiliki sifat kemunafikan sebelum ajal menjemputnya.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Alloh dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Alloh. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Alloh akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.”
(Qs . An Nisa : 146)
Allohu a’lam..
(Red-HASMI)