Pada zaman Ibnu taimiyah ada seorang Ahli bid'ah yang memusuhi beliau dan memfatwakan bahwa ia kafir dan halal darahnya, ia adalah ahli fikih dari madzhab Imam Malik yang bernama Ibnu Makhluf.
Ia berkata : “Tidaklah suatu perbuatan buruk pun, melainkan telah kami lakukan untuk menghalangi dakwah Ibnu Taimiyah”
Suatu saat tersebarlah berita bahwa Ibnu makahluf telah meninggal, maka salah seorang Murid Ibnu Taimiyah yang bernama Ibnu Qoyim Rahimahullah ketika mendengar berita tersebut ia bergegas lari menemui Ibnu Taimiyah dan berkata ;
IBNU QOYIM : “Bergemebiralah wahai guruku, sesungguhnya musuh terbesarmu Ibnu Makhluf telah meninggal Dunia”
Lalu bagaimanakah sikap Ibnu Taimiyah ketika mendengar berita tersebut, apakah
Ia sujud syukur? apakah ia mengatakan alHamdulillah? apakah ia bergembira
Dengan berita tersebut ? kita lihat sikap dan jawabannya….
Ibnu Taimiyah langsung mengingkari perbuatan muridnya, membentaknya seraya berkata “Apakah kamu bergembira dengan kematian seorang Muslim?”
Kemudian beliau mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilahi rooji'un”
Setelah itu beliau bergegas bangkit menuju rumah Ibnu Makhluf untuk menghibur keluarganya dan mengatakan
“Sekarang saya adalah pengganti Ibnu Mukhluf, tidaklah kalian membutuhkan hajat apapun melainkan aku akan membantu kalian”
Mereka semua pun bergembira dan mendo'akan beliau dengan kebaikan..
Wahai ikhwan yang berbaju salaf… wahai ikhwan yang sering meneriakkan dakwah Sunnah … beginilah SIKAP IBNU TAIMIYAH TERHADAP AHLI BID'AH
Siapakah diatara kita yang sudah bertindak demikian ??
ketika seorang Ahli bid'ah, mengkafirkan kita dan menghalalkan darah kita sudah kah diantara kita ada yang mendatangi rumahnya??
Dan menghibur keluarga mereka??
(dari kaset akhlakul kibar : oleh kholid bin 'Utsman as-Sabt)