Dalil Dan Bukti Tauhid Rububiyah

DALIL DAN BUKTI TAUHID RUBUBIYAH

Sebagaimana kita tahu, dewasa ini tidak sedikit manusia yang menyembah tuhan-tuhan berupa makhluk yang dibentuk, seperti pohon, batu, ataupun manusia. Bahkan tak sedikit di antara kaum muslimin yang sadar ataupun tidak sadar telah terjatuh ke dalam perbuatan kesyirikan dalam rububiyah Alloh Subhanahu Wata’ala atau melakukan perbuatan syirik dalam perbuatan-perbuatan Alloh. Seperti menyakini bahwa ada dzat yang bisa menciptakan selain Alloh Subhanahu Wata’ala, menurunkan air hujan dan perbuatan-perbuatan Alloh lainnya .

Jika kita mentadabburi ayat-ayat Alloh, baik yang kauniyah, yaitu ayat-ayat Alloh yang ada di alam semesta dan juga ayat-ayat-Nya yang ada dalam al-Qur`an. Maka, sebenarnya Alloh telah banyak  memperkenalkan diri kepada hamba-hamba-Nya, yang menunjukkan ke-rububiyah-an Alloh Ta’ala. Di antaranya firman Alloh dalam surat al-A’rof ayat 54 yang artinya,

“Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Alloh yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan, dan bintang-bintang. Masing-masing tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Alloh. Maha Suci Alloh, Tuhan semesta alam.”

Alloh juga mengenalkan diri, kepada hamba-Nya melalui sifat dan ciri-ciri yang penuh keindahan dan kesempurnaan. Seperti firman Alloh subhanahu wata’ala dalam surat al-Baqoroh ayat 255:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Alloh, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Alloh tanpa izin-Nya. Alloh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya.”

Inilah Robb, Tuhan yang maha Bijaksana, Maha Berkuasa yang telah memperkenalkan diri kepada hamba-hamba-Nya, menunjukkan kepada mereka ayat-ayat-Nya sebagai saksi dan keterangan, mensifati diri-Nya dengan sifat-sifat sempurna yang menunjukkan akan keberadaan-Nya, kerububiyyahan-Nya serta keesaan-Nya, sejalan dengan syari’at para Nabi, tuntutan akal serta fitrah para makhluk. Dan juga hal tersebut disepakati oleh seluruh umat manusia.

Untuk semakin membuat kita yakin akan ketuhanan dan kerububiyahan Alloh Subhanahu Wata’ala, ada beberapa hal yang perlu kita renungkan, diantaranya,

Pertama, Penciptaan alam ini dan apa yang ada di dalamnya bukti adanya Alloh subhanahu wata’ala Yang Maha Pencipta.

Kita sebagai manusia tentu menyadari bahwa kita hidup di dunia ini dikelilingi alam semesta. di atas kita ada langit yang tak bertiang, bintang-bintang yang beredar, dan bumi membentang. Pada bumi ini terdapat serpihan-serpihan berdampingan yang berbeda dan tumbuh sesuai dengan perbedaannya, padanya terdapat berbagai jenis buah-buahan, dan pada setiap makhluk akan kita dapati bahwa ia berpasang-pasangan.

Pendengar  yang budiman, Alam ini tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi, merupakan suatu kepastian akan adanya Pencipta, maka siapakah yang menciptakannya dengan keteraturan yang menakjubkan ini, menyempurnakannya dengan kesempurnaan yang indah, dan menjadikannya sebagai tanda bagi mereka yang melihatnya, melainkan Alloh Yang Esa dan Berkuasa yang tidak ada Robb selain-Nya.

Berkaitan dengan hal ini, Alloh berfirman dalam surat ath-Thur ayat 35 sampai 36:

أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ . أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بَلْ لَا يُوقِنُونَ

“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri? ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka tidak meyakini apa yang mereka katakan.”

Kedua ayat ini mencakup tiga hal yang sangat penting, yaitu, Apakah mereka diciptakan dari sesuatu yang tidak ada? Kemudian, Apakah mereka menciptakan dirinya sendiri? dan yang ketiaga, Apakah mereka yang menciptakan langit dan bumi?

Apabila mereka diciptakan dari sesuatu yang tidak ada, tidak menciptakan diri mereka sendiri, dan tidak pula menciptakan langit dan bumi, maka dipastikan kalau dia harus menetapkan keberadaan Pencipta yang menciptakan mereka dan menciptakan langit serta bumi, Dialah Alloh Yang Esa lagi Maha Perkasa.

Kemudian bukti rububiyah Alloh yang kedua adalah fitrah manusia.

Seluruh makhluk yang diciptakan, memiliki fitrah untuk menetapkan keberadaan Pencipta, bahwasanya Dia lebih Mulia, lebih Besar, lebih Agung dan lebih sempurna dari segala sesuatu. Hal ini melekat dalam fitrah yang kelekatannya melebihi ilmu-ilmu pasti dan tidak memerlukan dalil kecuali bagi dia yang telah terganggu fitrahnya dan mengalami kondisi yang memalingkan fitrahnya dari kebenaran Alloh.

Berkaitan dengan hal ini, Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman dalam surat ar-Rum ayat 30:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Alloh; tetaplah atas fitrah Alloh yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peRubahan pada fitrah Alloh. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Rosululloh Sholallohu alaihi wasalllam juga bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori,

“Tidak ada seorangpun yang dilahirkan kecuali berada dalam fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nasroni atau Majusi. Sebagaimana seekor binatang ternak yang melahirkan anak yang sempurna anggota tubuhnya, apakah kalian merasa adanya hidung yang dipotong pada hewan tersebut? Abu Hurairah berkata: jika berkehendak maka bacalah oleh kalian: “Tetaplah atas fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Alloh.”

Adapun dalil dan bukti rububiyah Alloh yang ketiga adalah Ijma’ seluruh umat:

Dalam kitab al-Islam Ushuluhu wa Mabadiuhu karya Syeikh Doktor Muhammad Abdulloh Shaleh As Suhaim dikatakan,  “Telah sepakat seluruh umat yang terdahulu dan kini bahwa alam ini memiliki Pencipta, dan Dia adalah Alloh Tuhan Penguasa Alam dan Dialah Pencipta langit dan bumi, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam menciptakan, sebagaimana tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya.

Tidak pernah dinukil dari umat manapun dari umat-umat terdahulu yang menyatakan bahwa mereka berkeyakinan bahwa tuhan-tuhan mereka bersekutu bersama Alloh dalam menciptakan langit dan bumi, bahkan mereka berkeyakinan bahwa Alloh lah yang menciptakan mereka dan menciptakan tuhan-tuhan mereka. Tidak ada Ilah dan tidak pula Pemberi rejeki selain-Nya, manfaat serta mudharat berada di tangan-Nya, Alloh berfirman dalam surat al-‘Ankabut ayat 61 sampai 63, ketika mengabarkan tentang pengakuan orang-orang musyrik akan Rububiyyah-Nya:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ (61) اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (62) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ (63

“Sesungguhnya jika kalian tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Alloh” maka betapakah mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar. Alloh melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Alloh Maha Mngetahui segala sesuatu. Sesungguhnya jika kalian menanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab: “Alloh” katakanlah: “Segala puji bagi Alloh” tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya.”

Bukti rububiyah Alloh yang keempat adalah akal.

Tidak ada jalan bagi akal kecuali dengan menetapkan bahwa alam semesta ini memiliki Pencipta Yang Agung. Karena akal  akan berpendapat bahwa alam ini diciptakan dan diadakan, ia tidak menciptakan dirinya sendiri dan yang diadakan menuntut adanya yang mengadakan.

Manusia menyadari bahwa dirinya pernah melewati berbagai musibah dan kesulitan, tatkala ia tidak berdaya dalam menghadapinya, maka ia hadapkan wajahnya ke langit dan meminta pertolongan kepada Robb-nya agar dilapangkan dari kesusahan, disingkap darinya tabir kesedihan. Walaupun pada kebanyakan harinya ia mengingkari Robb-nya dan menyembah berhala. ini adalah fakta yang tidak dapat terbantahkan dan harus diakui dan ditetapkan. Bahkan binatangpun tatkala merasakan adanya musibah akan mengangkat kepala dan mengarahkan pandangannya ke langit. Alloh telah mengabarkan tentang manusia bahwasanya apabila tertimpa suatu mudharat ia bersegera menuju Robb-nya untuk meminta agar Dia menghilangkannya, dalam surat az-Zumar ayat 8 Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا

“Apabila manusia itu ditimpa kemudhorotan, dia memohon pertolongan kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya, lupalah dia akan kemudhorotan yang pernah dia berdo’a kepada Alloh untuk menghilangkannya sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Alloh.”

Tentunya masih banyak lagi dalil-dalil yang menunjukkan tentang rububiyah Alloh Subhanahu Wata’ala. Semoga Alloh senantiasa membimbing kita untuk tetap mentauhidkannnya.

Amin, Wallohu A’lam.

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot