SIKAP KAUM MUSLIMIN TERHADAP BENCANA
Oleh: Arifin, S.H.I.
Bencana manusia di dunia ini beragam dan bervariasi. Gunung meletus, banjir bandang, angin topan, gempa bumi, wabah penyakit dan lain sebagainya. Bencana demi bencana telah menimpa kepada negeri kita tercinta dan negeri kaum muslimin yang lainnya. Lantas apakah akibat bencana?. Bencana-bencana itu pun menimbulkan korban jiwa, banyak bangunan retak, rusak, dan roboh, mengakibatkan dampak sosial bagi masyarakat, seperti; kemiskinan dan kelaparan, melumpuhkan aktivitas masyarakat, menimbulkan masalah kesehatan, kesulitan air bersih, rusaknya lingkungan dan lain sebagainya.
Belum lama ini gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur. Bagaimana akibat bencana tersebut?. Sungguh bencana itu membuat hati kita bersedih sebab ratusan orang meninggal dunia, ribuan orang terluka, puluhan ribu rumah rusak, dan total kerugian mencapai trilyunan. Bencana dahsyat yang terbaru yang menimpa kaum muslimin adalah gempa bumi di Turki.
Sikap manusia terhadap bencana beragam. Ada di antara mereka yang menyalahkan dan mencaci alam. Ada sebagain di antara mereka yang menyalahkan manusia itu sendiri. Ada juga di antara mereka yang menyandarkan bencana itu kepada Alloh Subhanahuwata’ala. Lantas, bagaimanakah sikap kaum muslimin terhadap bencana itu?
Sikap seorang muslim terhadap bencana adalah sebagai berikut:
Pertama, bencana itu adalah berasal dari Alloh Subhanahuwata’ala. Segala sesuatu yang berupa kebaikan dan keburukan di muka bumi ini telah ditetapkan oleh Alloh Subhanahuwata’ala. Alloh Subhanahuwata’ala mentakdirkan kemakmuran, kesenengan, dan kenikmatan kepada siapa saja yang dikehendaki. Alloh Subhanahuwata’ala pulalah yang menetapkan kesengsaraan, kesulitan hidup, dan bencana- bencana yang melanda kepada manusia. Alloh Subhanahuwata’ala menetapkan kebaikan dan keburukan sebagai ujian bagi manusia. Apakah ketika mereka memperoleh kebaikan akan besyukurkepada Alloh Subhanahuwata’ala ataukah menggingkari nikmat Alloh Subhanahuwata’ala. Dan ketika mereka memperoleh keburukan akankah bersabar.
Kedua, sebagai langkah untuk evaluasi. Ketika terjadi bencana alam menimpa negeri kita hendaknya kita senantiasa mengevaluasi diri kita masing- masing. Hendaknya kita mengajukan berbagai pertanyaan kepada diri kita sendiri. Sudahkah kita dan masyarakat kita melaksanakan perintah-perintah Alloh Subhanahuwata’ala? Sudahkah kita dan masyarakat kita meninggalkan larangan-larangan Alloh Subhanahuwata’ala? Apakah di masyarakat kita merebak kesyirikan, perzinaan, pembunuhan, perjudian, minum- minuman keras, kecurangan dalam timbangan, dan berbagai kedurhakaan kepada Alloh Subhanahuwata’ala yang lain?
Ketiga, berbaik sangka kepada Alloh Subhanahuwata’ala. Sebagai seorang muslim harus meyakini bahwa segala sesuatu yang ditetapkan oleh Alloh Subhanahuwata’ala pasti mengandung kebikan. Begitu pula pada saat Alloh Subhanahuwata’ala menimpakan bencana yang menimpa suatu kaum. Bencana itu memiliki hikmah yang agung. Bencana itu akan menghapus dosa, meinggikan derajat, sarana kembali kepada jalan Alloh Subhanahuwata’ala dan sarana memasuki surga-Nya. Dengan besikap seperti ini seseorang akan lebih sabar dan tabah menghadapi berbagai musibah. Ia pun tidak akan larut di dalam kesedihan terhadap bencana- bencana yang melanda dirinya. Ia berusaha menghibur diri bahwa seluruh bencana yang terjadi pasti mengandung kebaikan.
Rosululloh Shollallohu’alaihiwasallam bersabda, “Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu musibah berupa rasa sakit (yang tidak kunjung sembuh), rasa capek, rasa sakit, rasa sedih, dan kekhawatiran yang menerpa melainkan dosa- dosanya akan diampuni” (HR. Muslim).
Rosululloh Shollallohu’alaihiwasallam bersabda, “Tidaklah suatu musibah menimpa jasad seorang mukmin dan itu menyakitinya melainkan akan menghapuskan dosa- dosanya” (HR. Ahmad )
Demikianlah 3 sikap seorang muslim dalam menghadapi bencana. Semoga Alloh Subhanahuwata’ala senantiasa memberikan hidayah kepada kita sehingga kita bersikap bijak dalam menghadapi bencana yang melanda di negeri kita atau negeri-negeri kaum muslimin lainnya.
Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0001 Komentar Islami