Untuk hari kedua berturut-turut, ratusan orang turun ke jalan-jalan di provinsi Herat barat setelah sebelumnya pada hari Minggu mereka juga melakukan aksi mengecam penolakan Iran yang tidak membiarkan 1.700 truk tanker bahan bakar menyeberang ke Afghanistan.
Para demonstran menyerukan untuk memboikot perdagangan dengan Iran, setelah enam minggu blokade yang dilakukan Iran, harga bahan bakar melonjak drastis di Afghanistan selain menimbulkan kerugian jutaan dollar bagi para pedagang Afghanistan.
Para demonstran meminta Iran untuk tidak membahayakan warga biasa Afghanistan dalam mengejar tujuan-tujuan politik mereka di negara yang telah robek oleh perang tersebut, sambil meneriakkan kecaman "Kematian untuk Ahmadinejad" dan "Kematian untuk Khomeini".
"Kami ingin memberitahu Iran bahwa kami sangat dirugikan oleh blokade bahan bakar yang mereka lakukan," kata Muhammad Abbas, seorang peserta demo. Demonstran lainnya, Wahid Umari, mengatakan: "Pemerintah kami harus mengambil sikap keras terhadap Iran."
Sebelum blokade, seliter harga bahan bakae diesel adalah 38 afghani, namun harga saat ini meningkat tinggi menjadi 62 afghani, sehingga memicu protes dengan kemarahan rakyat. Empat demonstrasi sejauh ini telah diadakan untuk menentang Iran di depan kedutaan mereka di Kabul. (Redaksi HASMI/eramuslim)