IBADAH BERMUATAN SYIRIK

 

Saudaraku kaum muslimin…!

Sudah menjadi ketetapan, bahwa ibadah tidak dibolehkan kecuali kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala semata, karena hanya Dia-lah yang berhak diibadahi. Segala hal yang dinamakan, maka ibadah tersebut menjadi hak Alloh Subhanahu wa Ta'ala semata, dan tidak ada seorang pun selain-Nya yang berhak mendapatkannya. Barangsiapa menyekutukan Alloh dengan seorang pun dalam hal itu, maka ia telah melakukan kesyirikan dan namanya tertulis dalam buku catatan kekufuran.

Kesyirikan dalam hal inilah  yang paling banyak tersebar di masyarakat. Bentuknya pun sangat beragam, seiring banyaknya bentuk peribadataan kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Berikut ini beberapa contoh dari bentuk-bentuk kesyirikan dalam beribadah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala:

1. Syirik Dalam Berdo’a

Apabila do’a ditujukan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta'ala baik do’a permohonan (dua’ al-mas’alah) maupun do’a ibadah (dua’ al-ibadah) maka hal ini merupakan bentuk kesyirikan yang besar. Misalnya meminta sesuatu kepada makhluk yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala, seperti meminta kesembuhan, jodoh, perlindungan rizki dan lain-lain, baik makhluk tersebut masih hidup maupun sudah mati, baik ia nabi, wali, malaikat, jin atau selainnya.

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

“Robb kalian berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagi kalian.” (QS. Ghofir [9]: 60)

Di ayat yang lain Alloh Subhanahu wa Ta'ala mempertegas kembali dengan firman-Nya:

“Dan orang-orang yang kalian seru (sembah) selain Alloh tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kalian berdoa kepada mereka, maka mereka tidak mendengar seruan kalian, dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaan kalian. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikan kalian dan tidak ada yang memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Alloh) Yang Maha Mengetahui.” (Fathir: 13-14)  

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

))إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ((

“Jika kamu meminta, mintalah kepada Alloh dan jika kamu memohon perlindungan, mohonlah perlindungan kepada Alloh.” (HR. at-Tirmidzi, hadits hasan shohih)

“Sekedar perantara” sering dijadikan alasan para pelaku kesyirikan, padahal menjadikan perantara antara orang yang meminta dengan Alloh dalam berdo’a adalah pokok kemusyrikan bangsa Arab dahulu. Sebagaimana yang difirmankan Alloh Subhanahu wa Ta'ala:

“Ingatlah, hanya kepunyaan Alloh-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Alloh (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Alloh dengan sedekat- dekatnya”.” (QS. az-Zumar [39]: 3)

2. Syirik Dalam Penyembelihan

Menyembelih binatang sembelihan termasuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala, karenanya tidak diperbolehkan mendekatkan diri dengannya kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Barangsiapa yang melakukannya atau menjadikannya sebagai tumbal maka ia telah terjatuh ke dalam syirik akbar, dan sembelihannya haram tidak boleh dimakan. Baik diperuntukkan kepada manusia, jin, malaikat, kuburan atau selainnya.

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 “Katakanlah: “Sesungguhnya sholat, ibadah (sembelihan), hidup dan matiku hanyalah untuk Alloh, Robb semesta alam”.” (QS. al-An’am [6]: 162)

Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahulloh berkata tentang ayat ini, “Makna ayat ini seperti firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala: “Maka dirikanlah sholat dan sembelihlah qurban karena Robbmu.” (QS. al-Kautsar [108]: 2), yakni, ikhlaskan sholatmu dan sembelihanmu hanya untuk Alloh semata.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/381)

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam:

))لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ((

“Alloh melaknat orang yang menyembelih karena selain Alloh.” (HR. Muslim)

3. Syirik Dalam Nadzar

Nadzaradalah seorang mukallaf  yang mewajibkan kepada dirinya sendiri suatu bentuk ibadah kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala yang pada asalnya tidak wajib baginya menurut syari’at. Sebagaimana firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala:

“Dan di antara mereka ada orang yang berikrar kepada Alloh: “Sesungguhnya jika Alloh memberikan sebahagian dari karunia-Nya kepada kami, pasti kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shalih…”.” (QS. at-Taubah [9]: 75)

Dan nadzar termasuk dalam cakupan ibadah, sehingga tidak boleh dipersembahkan kepada makhluk. Barangsiapa yang bernadzar karena makhluk maka ia telah berbuat kesyirikan yang besar.

Saudaraku kaum muslimin..!!

Kita berlindung kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala dari perbuatan syirik, baik yang  tidak kita ketahui. Dan semoga Dia mengampuni perbuatan syirik yang kita ketahui. WAllohu a’lam.

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot