Presiden Yaman Bersedia Untuk Mundur

SANAA – Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, 69 tahun, kemarin menyatakan bersedia mundur dari kursi presiden dalam 30 hari setelah masa transisi, sesuai isi proposal yang ditawarkan sejumlah negara di Teluk Arab. Dalam proposal itu, Saleh, yang berkuasa sejak 1990 itu, akan menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya dengan syarat ia terhindar dari jerat hukum.

Berdasarkan Proposal Teluk Arab tersebut,  Saleh akan menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden dalam waktu satu bulan agar dirinya, keluarganya dan para pembantunya terhindar dari jerat hukum.

Seminggu kemudian, pemerintah transisi akan dibentuk untuk mempersiapkan pemilu dalam waktu dua bulan setelah pergantian Saleh. Setelah presiden baru terpilih, ia akan mengawasi penyusunan konstitusi baru.

“Kongres Rakyat Umum dan mitra koalisinya telah resmi menerima rencana tanpa syarat tersebut,” ujar juru bicara Muhammad al-Basha.

Saleh mengatakan bahwa ia telah menerima rencana untuk mencegah para oposisi yang memaksa negara dan mencegah terjadinya perang sipil. Sebelumnya, Saleh menuduh oposisi telah memprovokasi negara ke agar terjadi perang saudara.

“Mereka (oposisi) ingin memprovokasi daerah agar terjadi perang sipil dan kita menolak terjadinya  perang saudara,” kata Saleh dalam pidatonya di ibukota Sanaa.

Saleh menghadapi demonstrasi besar-besaran untuk mengakhiri 32 tahun pemerintahannya di negara tersebut. Beberapa perwira militer dan diplomat telah bergabung dengan demonstran dalam rangka urusan politik. (Redaksi HASMI/OnIslam)

Check Also

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Ahad, 14 Mei 2023

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Dengan Tema : 🌷 “Tarbiyah Romadhon Melahirkan Mujahid Dakwah” …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot