وَإِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَآ تُفْسِدُوْا فِى اْلْأَرْضِ قَالُوْا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ (11) أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ المُفْسِدُوْنَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُوْنَ (12) وَإِذَا قِيْلَ لَهُمْ ءَامَنُوْا كَمَا ءَامَنَ النَاسُ قَالُوْا أَنُؤْمِنُ كَمَا ءَامَنَ السُّفَهَاءُ . أَلَآ إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لَا يَعْلَمُوْنَ (13
“Dan bila dikatakan kepada mereka, ’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan.”(11) Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tisak sadar.”(12) “Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Berimanlah kamu, sebagaimana orang lain telah beriman’. Mereka menjawab, ‘Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman.’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.”(13).
PENJELASAN KATA
-Al-Fasaad fil Ardhi : Kerusakan di muka bumi adalah kekafiran dan kemaksiatan yang dilakukan di atas bumi.
-Al-Ishlaah fil Ardhi : Maksud membuat perbaikan di bumi adalah dengan beriman secara benar, beramal shaleh dan meninggalkan perbuatan syirik dan maksiat.
-Laa Yasy’uruun : Mereka tidak mengetahui dan tidak memahami.
-As-Sufahaa’ : Mereka yang akalnya lemah sehingga tidak mampu berfikir dan berusaha secara baik.
MAKNA AYAT SECARA UMUM
Allah Subhanahu Wata’ala Memberitahukan tentang salah satu karakter orang-orang munafik, bahwa ketika ada orang yang beriman berkata kepada mereka : “Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi, dengan melakukan kemunafikan dan bersifat loyal terhadap orang-orang Yahudi dan orang-orang Kafir.” Maka mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanya ingin melakukan dan membuat perbaikan.” Maka Allah Subhanahu Wata’ala menampik pengakuan bohong mereka itu dan menegaskan bahwasanya merekalah yang sesungguhnya membuat kerusakan, bukan orang-orang yang beriman, yang berani menentang mereka. Akan tetapi sayang sekali, orang-orang munafik tidak menyadari hal itu dikarenakan kekafiran mereka yang sudah menguasai hati sanubari mereka. Allah Subhanahu Wata’ala juga memberitahukan bahwa ketika ada orang beriman yang menasehati mereka dan mengatakan, “Teguhkanlah iman kalian, dan berimanlah sebagaimana si Fulan dan si Fulan seperti Abdullah bin Salam.” Maka mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman sebagaimana orang-orang bodoh yang tak punya pikiran dan yang tak tahu jalan itu.?” Maka Allah Subhanahu Wata’ala menjawab kebohongan mereka itu, dan menegaskan bahwa orang-orang yang munafik itulah yang sebenarnya bodoh bahkan tak berilmu.
PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL
- Mencela pengakuan yang dusta, yang biasanya merupakan karakter orang-orang Munafik.
- Membuat perbaikan di bumi adalah dengan beramal, berupa ta’at kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya. Sedangkan membuat kerusakan di bumi yaitu dengan durhaka kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
- Orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, biasanya melegitimasi perbuatannya itu dengan alasan bahwa mereka hanyalah membangun (memperbaiki), bukan merusak.[] Redaksi.
..:: WALLAHU A’LAM ::..