SURIAH – Pemerintah Suriah untuk pertama kalinya mengerahkan pasukan lautnya untuk menggempur para pemberontak, yang tinggal di pesisir. Serangan dari laut dan darat tersebut menewaskan 25 orang, korban tewas termuda berusia dua tahun.
Menurut kantor berita Associated Press,serangan dilakukan terhadap kota pesisir Mediterania, Latakia, pada Minggu 14 Agustus 2011. Sepanjang pekan lalu, warga anti Presiden Bashar al-Assad menggelar demonstrasi di kota ini.
Menurut saksi mata, Suriah mengerahkan tiga boat bersenjata. Serangan laut tersebut diperkuat dengan serangan darat. Dilaporkan, Suriah juga mengerahkan tank-tank dan pasukan militer untuk menyisir kota.
“Kami diserang dari darat dan laut. Mereka menembak membabi-buta. Kami tidak bisa keluar. Mereka mendobrak dan menyerang ke dalam rumah warga,” ujar seorang warga di distrik al-Ramel, daerah terparah diserang tentara.
Akibat serangan tersebut, warga berlarian berusaha berlindung. Dilaporkan 25 warga tewas. Kepala Pengawas HAM Suriah, Rami Abdul-Rahman, mengatakan salah satu korban adalah bocah perempuan berusia dua tahun yang tewas di mobilnya bersama ayahnya saat tentara memberondong kendaraan mereka dengan peluru. Rahman mengatakan, tiga anak lainnya turut menjadi korban.
“Banyak rumah dirusak, para shabiha (tentara yang loyal terhadap Assad) juga menghancurkan toko-toko dan tempat-tempat bisnis.” Kata Rami.
Lima bulan demonstrasi anti pemerintah berselang, rezim Assad sedikitnya telah menghabisi nyawa 1.700 rakyat sipil. Serangan tank dan boat angkatan laut sendiri telah dilakukan sejak Sabtu pekan lalu.
Pemerintah melalui kantor berita resminya, SANA, mengatakan serangan dimaksudkan untuk mencari para pemberontak bersenjatakan senapan mesin, granat dan bom yang meneror penduduk Latakia. Pemerintah juga membantah melakukan serangan dari laut. (Redaksi-HASMI).