PRISTINA – Setiap hari jumat, Masjid Batu yang terletak di dekat gedung parlemen di kota Pristina, Kosovo penuh dengan para jamaah yang akan menunaikan salat Jumat. Saking penuhnya, jamaah bahkan sampai meluber ke jalan-jalan sehingga sering menimbulkan keluhan warga yang merasa pernjalanannya terganggu.
Masjid Batu memang sudah tidak mampu menampung para jamaah, karena luas masjid yang terbatas. Muslim Pristina sudah mengajukan permohonan untuk mendirikan masjid yang lebih luas sejak tahun 2006. Tapi sampai sekarang permohonan itu belum mendapat tanggapan.
Pembangunan masjid yang diusulkan itu berlokasi dekat Gereja Ortodoks yang dibangun pada masa pemerintahan Milosevich di era 1990-an dan Gereja Katedral yang dibangun dalam kurun waktu lima tahun, hampir bersamaan ketika komunitas Muslim pertama kali mengajukan permohonan izin membangun masjid baru.
Ketua Inter-Faith Dialogue Initiative di Kosovo, Nexhmije Hasani-Gashi mengkritik pemerintah kota Pristina karena mengabaikan kebutuhan komunitas Muslim di kota itu. “Muslim Albania di Kosovo sejak lama diakui sebagai komunitas yang hidup berdampingan dengan komunitas agama lainnya … Sejak tahun 2006, mereka meminta sebuah masjid baru, tapi diabaikan oleh pemerintah kota,” kata Hasani-Gashi.
Gerakan Bashkoku, dipimpin oleh Fuad Ramiqi, sudah beberapa kali melakukan aksi protes karena permohonan pembangunan masjid baru yang mereka ajukan tidak ditanggapi pemerintah. “Persoalannya sederhana, tidak ada tempat yang cukup, dimana Muslim yang menjadi mayoritas di kota Pristina, bisa melaksanakan salat,” demikian pernyataan Bashkoku.
Aksi protes yang digelar kelompok itu pada 24 Januari 2011, bahkan berujung bentrokan dengan polisi karena aksi unjuk rasa itu dianggap mengganggu lalu lintas. “Selama 12 tahun kami salat di luar dalam temperatur cuaca yang ekstrim, dalam cuaca yang sangat dingin, di tengah hujan dan turunnya salju. Kami menunggu para politisi baik di tingkat pusat maupun lokal agar segera merealisasikan kebutuhan kami akan tempat ibadah,” kata Ramiqi.
Sementara itu, organisasi Islamic Community Kosovo menghimbau agar kelompok-kelompok komunitas Muslim bersabar. Organisasi itu berjanji akan menyelesaikan persoalan ini melalui saluran institusional. Juru bicara Dewan Kota Pristina juga mengatakan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Islamic Community Kosovo untuk memutuskan lokasi yang mungkin untuk pembangunan masjid baru. (Redaksi – HASMI)