SURABAYA – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menyiapkan 60 ‘sniper’ (penembak jitu) untuk pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 1432 Hijriah. “Kami siapkan 60 ‘sniper’ yaitu 20 ‘sniper’ di jalur pantura (pantai utara), 20 ‘sniper’ di jalur selatan, dan 20 ‘sniper’ di jalur tengah,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko di Surabaya, Senin (22/8/2011).
Ia mengemukakan hal itu setelah memimpin gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2011 yang diikuti sekitar seribu personel dari Polda Jatim, TNI, Dishub, Satpol PP, PMK, dan sejumlah unit di Polda Jatim seperti helikopter dan K-9.
Menurut Kapolda Jatim, tim sniper akan ditempatkan pada sejumlah titik rawan kriminalitas dengan aksi tembak tetap mengacu pada prosedur. “Operasi ketupat akan melibatkan 15.772 polisi se-Jatim selama 16 hari mulai tanggal 23 Agustus (H-7) hingga 7 September (H+8),” katanya.
Belasan ribu polisi itu akan disebar pada 245 pos pengamanan, 25 titik kemacetan, 30 titik rawan kecelakaan, dan puluhan titik rawan kriminalitas. “Yang jelas, polisi tidak boleh meninggalkan pos dan tempat tugas. Kalau bolos akan diberi sanksi. Polisi tidak boleh libur saat operasi, karena nanti akan saya berikan libur secara bergilir pasca-Lebaran,” ujarnya menegaskan.
Dalam sambutan pada gelar pasukan yang dihadiri Wagub Jatim H Saifullah Yusuf dan jajaran Muspida Jatim itu, ia menegaskan bahwa Polda Jatim masuk 10 Polda Prioritas Pertama dalam Operasi Ketupat bersama sejumlah Polda di Jawa, Bali, dan Sumatera.
“Karena itu, kita harus memprioritaskan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang mudik, kelancaran di jalan, keamanan rumah yang ditinggalkan pemudik, dan antisipasi jaringan teroris yang belum tertangkap,” paparnya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Rachmat Mulyana menambahkan 25 titik kemacetan antara lain Babat, Paciran, Porong, Pasar Krian, Mojoagung, alun-alun Bangil, dan sebagainya.
“Untuk 30 titik rawan kecelakaan antara lain Tuban-Widang, Ngawi-Mantingan, Jembatan Jengkrik dan Jalan Raya Papar di Kediri, Jalan Raya Kesamben dan Talun di Blitar, Jalan Raya Lumajang-Ranuyoso, Tanggul Jember, Jalan Desa Bajulmati Banyuwangi, dan sebagainya,” katanya.
Untuk titik rawan kriminalitas antara lain Jenu Tuban, Babat-Lamongan, Pangkalan Mantingan-Ngawi, Gempol-Pandaan Pasuruan, Paiton-Asembagus Situbondo, Tol Dupak-Perak-Demak Surabaya, dan sebagainya.
“Tindak kriminalitas paling menonjol selama ini adalah pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian senpi, pencurian kendaraan bermotor (curanmor), penganiayaan dengan pemberatan (anirat), anarkisme, dan terorisme,” ucapnya.
Data dari Dinas Perhubungan mencatat pemudik Lebaran 2011 akan mencapai 15,5 juta dan lima juta unit kendaraan bermotor atau mengalami kenaikan 12 persen dibandingkan dengan Lebaran tahun sebelumnya. (Redaksi – HASMI//Arr).