Saat orang-orang mukmin memasuki surga, hasil dari amal solih yang diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala. Saat itulah kebahagiaan dan kesenangan tiada tara akan diraih dan dinikmatinya. Kebahagiaan yang tak pernah putus dan hilang selamanya. Kesenangan yang tak mungkin lenyap dan punah abadi sepanjang masa.
Di tengah kebahagiaan dan kesenangan yang dinikmati orang-orang yang beriman, suatu seruan undangan pun datang: “Wahai penghuni surga! Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki janji yang ingin Dia tunaikan untuk kalian?”. Para penghuni surga itu-pun saling bertanya-tanya: “Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberatkan timbangan-timbangan amal soleh kita? Bukankah Dia telah memutihkan wajah-wajah kita? Bukankah Dia sudah memasukkan kita ke surga dan menyelamatkan kita dari neraka?” Masih adakah yang lebih membahagiakan dan menyenangkan dari ini semua?
Sebelum segala pertanyaan-pertanyaan kebahagiaan jiwa-jiwa mereka berhenti, tiba-tiba cahaya memenuhi alam surga… Dia Yang Maha Rahman menyapa hamba-hambaNya dari atas singgasana “Salam sejahtera untuk kalian Wahai Penghuni Surga!”. Merekapun menjawab: “Ya Allah! Engkaulah Yang Maha Sejahtera, dari-Mu seluruh sejahtera. Maha berkah Engkau. Maha Tinggi Engkau. Wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan”. Semua merekapun bersujud. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Wahai hamba-hambaKu! Angkatlah kepala kalian! Ini adalah tempat pembalasan, bukan tempat beramal”.
Diapun menyingkapkan hijab wajahNya Yang Maha Indah dan Mulia. Cahaya wajahNya memancar indah dan mulia tiada tandinganNya. Di saat itu, para penghuni surga merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak ada taranya, walaupun dengan kenikmatan dan kebahagiaan semua isi surga. Diapun berbicara kepada hamba-hambaNya yang dicinta: “Mana hamba-hambaKu yang dulu menta`atiKu secara gaib? Mana hamba-hambaKu yang dulu tidak melihatKu, tapi beribadah kepadaKu?”
Setiap hamba diajak bicara satu persatu oleh Dia, Allah Sang Maha Raja Diraja. Dia mengingatkan banyak amal-amal hamba-hambaNya itu; “Masih ingatkah engkau di hari itu engkau mengerjakan ini? Ingatkah engkau di hari itu engkau melakukan kesalahan ini?” Dengan cepat sang hambapun menjawab: “Tidakkah Engkau ampuni aku ya Rob?. Allah Yang Maha Pengampun menjawab pula: “Tentu. Dengan ampunan-Ku lah engkau meraih derajat ini:
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka Melihat. (Qs. Al-Qiyamah [75]: 22-23)
Lalu, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat: “Hai Malaikat-Ku! Mereka adalah hamba-hambaKu. Mereka adalah tetangga-Ku dan keluarga-Ku. Berilah makan mereka, berilah pakaian dan minuman mereka, perlakukan mereka dengan baik!” Kemudian gumpalan awan akan datang di atas mereka menurunkan hujan minyak kesturi.
Saat seorang hamba kembali kepada bidadari-bidadarinya setelah perjamuan dan perjumpaan itu, para bidadari itupun berkata: “wajahmu lebih tampan dibandingkan saat engkau tinggalkan kami tadi”. Hamba itupun bertutur: “Bagaimana aku tidak bertambah tampan? kami baru saja duduk-duduk dan berjumpa dengan Allah, Maha Diraja. Di saat itu Dia berfirman: Hai hamba-hamba-Ku. Aku liputi untukmu keridoan-Ku, Aku tak akan murka selama-lamanya.”Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (Qs. At-Taubah [9]: 72). (Admin-HASMI).
.:: Wallahu Ta’ala ‘Alam ::.