AMBON – Pihak aparat kepolisian Pulau Ambon berhasil, meringkus tersangka pelaku penarikan jilbab seorang Muslimah di jalan Tulukabesy Ambon yang pelakunya tiada lain adalah “Salibis” alias preman Kristen yang biasa nongkrong di TKP.
Pada malam tanggal 25 Desember 2011, tepatnya pada pukul 22.00 WIT, seorang Muslimah bernama Nurjannah Wala sedang melintasi jalan Tulukabesy dengan menumpang becak. Namun, tak di sangka seorang laki-laki tak dikenal mencegatnya.
Ironisnya, Nurjannah Wala mulai merasa panik dan ketakutan minta tolong ketika lelaki tak dikenal itu menggoyang-goyangkan becak yang ditumpangi olehnya, dengan disertai makian dan menarik jilbab korban sampai terlepas. Namun apa daya, para pedagang yang saat itu berada di TKP mayoritasnya adalah Nasrani. Teriakan Nurjanah Wala tidak digubris oleh orang-orang yang ada di tempat kejadian, bahkan pengemudi becak yang mencoba menolong Nurjanah justru dipukul dan dianiaya oleh pelaku.
Peristiwa tersebut sempat menimbulkan ketegangan di dalam kota Ambon sehingga terjadi konsentrasi massa di wilayah Islam dan kristen dalam jumlah yang cukup besar, namun ketegangan ini tidak sampai menyulut bentrokkan antara dua pihak.
Nurjanah Wala yang mengalami ketakutan akhirnya melaporkan kejadian yang dialaminya kepada Polisi di Mapolres Pulau Ambon malam itu juga. Setelah mendapat keterangan tentang ciri-ciri pelaku penarikan jilbab dari korban, pihak kepolisian segera melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga sering berada di jalan Tulukabesy tepatnya di lorong samping hotel Josiba.
Disinyalir, pelaku tersebut bernama Markus Sinay, berumur 48 tahun, tidak memiliki pekerjaan tetap, dan bertempat tinggal di RT 002 RW 03 Skip (kampung kristen). Diduga pelaku adalah preman yang biasa nongkrong di jalan Tulukabesy.
Markus Sinay berasal dari Aboru Kampung Kristen yang selama ini dikenal sebagai basis RMS (Republik Maluku Sarani=Nasrani-Red). Komunitas Aboru di kota Ambon selama ini dikenal paling sering melakukan provokasi dan teror terhadap kaum Muslimin. Markus Sinay saat ini ditahan di Mapolres Pulau Ambon untuk menjalani proses hukum.
Dengan tertangkapnya Markus Sinay maka terungkaplah bahwa pelaku penarikan jilbab tiada lain adalah Salibis Radikal “laknatullah”. Ini sekaligus fakta bahwa selama ini yang selalu melakukan teror dan provokasi untuk menyulut peperangan bernuansa SARA di Ambon adalah dari pihak Salibis.
Sudah seharusnya pihak aparat keamanan lebih mewaspadai para provokator dari kelompok Kristen dan tidak selalu menaruh kecurigaan yang berlebih-lebihan terhadap kaum Muslimin. Karena faktanya para pelaku teror, provokasi dan penyerangan selama ini berasal dari kelompok Kristen.
Dengan tertangkapnya Maskus Sinay sebagai salah satu provokator salibis bukan berarti upaya provokasi menyulut api peperangan dari salibis berakhir, sebab tidak menutup kemungkinan masih banyak provokator salibis yang berkeliaran di kota Ambon, karena itu kita harus tetap WASPADA!!! (Admin-HASMI/vo).