BANDUNG – Sejak pukul 07:00 WIB, Kota Bandung telah di warnai oleh ribuan warga dan siswa/i sebuah Yayasan di Jln. Sasakgantung. Sejak pagi itu, mereka sudah berkumpul di masjid dan kemudian melaksanakan shalat sunnah serta memanjatkan do’a agar tidak terhindar dari mara bahaya pada Rebo Wekasan yang jatuh pada Rabu kemarin (18/01/2012).
Parahnya lagi, acara Rebo Wekasan ini seakan telah menyerupai ‘Valentine Day’. Seperti yang telah di lakukan oleh siswa-siswi TK dan SD di daerah Sasakgantung yang melakukan tukar-menukar makanan kecil yang di bawanya dari rumah. “Saya bawa keripik dari rumah lalu di sekolah ditukarkan dengan roti yang dibawa teman sekelas,” ungkap seorang siswa SD setempat.
Hal yang sama juga dilakukan ratusan jemaah yang berkumpul di Masjid Nurussalam Jln. Dewi Sartika tak jauh dari eks Terminal Kebon Kalapa. Jemaah selepas salat Subuh melakukan berbagai doa, salawat, dan salat sunah meminta dijauhkan dari bencana yang akan menimpanya.
Bagi sebagian mereka, kalangan ‘Nahdliyyin’ (NU) meyakini kalau saat Rabu Wekasan yang merupakan Rabu terakhir pada bulan Safar terjadi ribuan bencana di dunia ini.
“Wekasan, pungkasan, atau ‘panungtung’ dalam Bahasa Sunda artinya terakhir. Yakni, peristiwa dihancurkannya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya.” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Assalaam, KH. Lukman Hakim, Rabu (18/1/12).
Rabu Wekasan erat kaitannya dengan beberapa peristiwa atau sejarah umat terdahulu yang bisa terjadi pada umat saat ini. “Boleh dikata Rabu Wekasan merupakan hari sial atau naas yang merupakan penamaan yang salah satunya merujuk kepada Q.S. Fushilat: 15-16, dan Q.S. Alqamar: 19,” katanya.
Menurut Lukman, sebagian ulama yang arif ahli mukasyafah menyatakan pada Rabu terakhir bulan Safar diturunkan sekitar 320.000 bencana. “Hari itu merupakan hari yang paling sulit dibandingkan hari-hari lain di tahun itu sehingga kita melaksanakan amalan terutama sedekah untuk menolak bencana. Sedekah bisa berbentuk makanan,” papar Lukman.
Amalan-amalan yang dilakukan saat Rabu Wekasan, kata Lukman, di antaranya membanyak berdoa, salawat, dan salat sunah. “Kita juga dianjurkan membaca Alquran khususnya Q.S. Yasin atau surat-surat lainnya agar terhindari dari bencana,” pungkasnya. (Admin-HASMI/PR/kur).