AS – Muslim New York AS berencana melakukan unjuk rasa untuk memprotes aksi-aksi anti-Islam Departemen Kepolisian New York (NYPD), termasuk pemutaran film anti-Islam dalam pelatihan polisi.
Aksi demo dikoordinasikan lembaga Muslim terkemuka di AS, Dewan Hubungan Amerika-Muslim (CAIR) cabang New York. Dalam situsnya, cair-ny.org, CAIR mengumumkan, aksi bertajuk “Demo untuk Keadilan” itu akan digelar Jumat, 3 Februari, di Foley Square.
CAIR mengajak komunitas Muslim di New York City untuk berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa damai ini.
“NYPD telah melanggar semua batas menghormati komunitas kita, yaitu dengan memata-matai dan program pengawasan masjid, dan yang paling baru mereka menggunakan film anti-Islam The Third Jihad dalam pelatihan NYPD,” kata CAIR di situsnya.
Film “Jihad Ketiga” menggambarkan mayoritas Muslim Amerika sebagai pendukung ekstremisme. Video itu menuduh kaum Muslim sedang melancarkan “perang suci” terhadap Barat.
CAIR sudah menyerukan agar pemimpin NYPD, Raymond Kelly, mengundurkan diri. Direktur Eksekutif CAIR, Nihad Awad, mengatakan, reputasi NYPD memburuk di kalangan Muslim.
Ray Kelly sendiri sudah meminta maaf. Namun, para pemimpin Muslim AS mengatakan, sang komisaris polisi telah kehilangan kepercayaan dari penduduk New York.
Terungkapnya kasus video anti-Islam ini menambah kemarahan kaum Muslim terhadap NYPD. Sebelumlnya, terungkap NYPD menggunakan agen rahasia untuk memata-matai komunitas Muslim.
Film berjudul The Third Jihad: Radical Islam’s Vision for America (Jihad Ketiga: Visi Radikal Islam untuk Amerika) itu mengatakan, “agenda sebenarnya dari banyak kepemimpinan Muslim di Amerika” adalah untuk “menyusup dan mendominasi Amerika.”
Dalam film tersebut disebutkan ada tiga jihad: satu pada masa Nabi Muhammad Saw, kedua pada Abad Pertengahan, dan ketiga yang berlangsung secara tersembunyi di Barat sekarang ini.
Di New York terdapat sekitar 800.000 Muslim, sekitar 10 persen dari seluruh penduduk kota, dan sekitar 100 masjid di seluruh New York. Jumlah Muslim di seluruh Amerika saat ini ditaksir sekitar 6-8 juta jiwa. (Admin-HASMI/PressTV/OnIslam.net/pus).