Palestina-HASMI.org|Otoritas Zionis, pada hari Minggu malam, menangkap Najih Bakirat yang merupakan direktur Masjid Al-Aqsa di rumahnya di Desa Sur Baher, selatan kota Yerusalem yang terjajah.
Keluarga Bakirat menjelaskan bahwa pasukan polisi Zionis menangkapnya di malam hari meskipun kesehatannya kurang baik. Hal tersebut karena dua minggu yang lalu ia menjalani operasi dan disarankan untuk istirahat sebagaimana dilansir oleh kantor berita Anatolia.
Otoritas Zionis memutuskan untuk memperpanjang penahanan Bakirat selama dua hari untuk diinterogasi. Sebab penahanan tersebut karena ia melanggar keputusan militer yang menyebabkannya diasingkan dari masjid al Aqsa. Sekarang ia ditahan di salah satu pusat penahanan di Yerusalem.
Berkaitan dengan kasus itu Komite Tinggi Islamiah mengomentari bahwa penangkapan tersebut merupakan “kejahatan baru namun bergaya klasik”. Direktur Masjid Al-Aqsa adalah orang yang bertanggung jawab atas lebih dari tiga ratus karyawan yang bekerja di Masjid Al-Aqsa.
Diberitakan juga bahwa komandan tentara Zionis telah memutuskan pekan lalu, bahwa Bakirat diasingkan dari Al-Aqsa selama enam bulan.Dan berdasarkan resolusi itu ia mencegah Direktur Masjid al Aqsa untuk mendekati masjid atau masuk ke dalamnya. Pengadilan Zionis juga telah mengeluarkan putusan yang melarang dia dari berbicara kepada media sampai akhir tahun ini.
Memang Otoritas Zionis sering melecehkan para pemimpin Al-Aqsa dan khotibnya. Termasuk juga dalam melarang mereka memasuki masjid untuk waktu yang lama. Kasus tersebut ternyata juga terjadi pada Sheikh Raid Solah yang dilarang memasuki masjid untuk jangka waktu yang lama. Namun ironisnya mereka justru membolehkan bagi wisatawan dan ekstrimis Yahudi menyerbu masjid dan mengotori kehormatannya.