Secara global tidak ada satu pun keterangan ilmiah yang membatasi wanita dalam hal olah raga.
Dan dalam Islam pun demikian, Islam tidak melarang bahkan menganjurkan wanita-wanita muslimah agar ber-olah raga. Nabikita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ,pernah suatu ketika mengajak istrinya Aisyah radhiyallohu ‘anha lomba lari, sebagaimana yang pernah dikatakan Aisyah radhiyallohu ‘anha:
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajakku lomba lari dan aku mengalahkannya. Kemudian aku berdiam diri sampai aku menjadi gemuk. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengajakku lomba lari dan beliau mengalahkanku. Beliau bersabda : ‘Ini sebagai balasan dari lomba yang lalu.”
Olah raga apa pun bisa kita lakukan, asal olah raga tersebut tidak didominasi oleh hal kekerasannya misalkan tinju. Secara umum tidak ada yang membedakan antara olah raga maskulin (yang hanya cocok untuk pria) dan feminism (yang hanya cocok untuk wanita).
Sebab, pada asasinya tujuan awal berolah raga ialah demi kesehatan tubuh. Tidak terbatas hanya pada jenis kelamin tertentu, karena masing-masing olah raga mempunyai karakteristik tersendiri. Misalkan renang sangat baik untuk melatih kekuatan dari paru-paru, sehingga orang yang memiliki penyakit asma baik pria maupun wanita dianjurkan untuk rutin dalam olah raga yang satu ini.
Nah, ketika mucul pertanyaan “Olah raga apasih yang cocok untuk muslimah?”,maka jawabannya pun akan bervariatif menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Tapi tetap ada panduan penting dalam memilihnya yaitu:
1. Tetap niatkan olah raga yang akan dilakukan sebagai sarana perbaikan kualitas ibadah kita kepada Allah ta’ala. Baik itu ibadah dalam artian khusus (misal, shalat, dll) atau ibadah dalam arti umum (misal, suami mencari nafkah, istri mengurus anak, dll)
2. Sesuaikan kondisi fisik saat itu dengan olah raganya. Jika kita pemula atau baru sembuh dari sakit. Maka pilih-lah olah raga yang ringan, misalkan, stretching (peregangan), jalan sehat, dll. Dan saat tubuh telah beradaptasi dengan hal tersebut, secara bertahap tinggikanlah frekuensinya, variasinya, atau pun tingkat ringan-beratnya.
3. Tentukanlah target yang spesifik. Contoh dari target yang kurang spesifik ialah hanya menargetkan kesegaran tubuh saja tanpa ada peningkatan level. Sedangkan target yang spesifik ialah adanya peningkatan level dalam kurun waktu tertentu yang tidak terlalu lama misalkan satu bulan kedepan kita harus kuat jalan kaki 1km dalam 3 menit.
4. Pilih-lah olah raga yang sesuai dengan minat anda. Jika tidak suka dengan olah raga air misalkan renang maka bisa diganti dengan senam pernafasan guna melatih kekuatan paru-paru. Tenis juga bisa diganti dengan bulu tangkis. Dan hal lainnya.
5. Ini yang terpenting, pastikan pada setiap olah raga yang kita pilih kita meniatkan dengan niat yang lurus, menjaga aurat, tidak ikhtilat, dan menjaga kehormatan kita lainnya.
Sebab kita harus menjadi muslimah yang tetap terjaga dan terpelihara. (Red-HASMI/Muslimah)