Abdurahman Bin ‘Auf (Milyuner Dermawan yang Sukses Dunia Akhirat)

Abdurahman Bin ‘AufAbdurrahman bin ’Auf  adalah salah seorang sahabat Rosululloh  yang terkenal sukses dalam perniagaan, ”sahabat bertangan emas”. Beliau seorang milyuner di Madinah. Keberuntungan Abdurrahman dalam perniagaan memang sangat luar biasa. Perniagaan baginya bukan berarti rakus dan hina. Bukan pula gemar menumpuk harta atau hidup mewah dan ria! Justru itu adalah suatu amal dan tugas kewajiban yang keberhasilannya akan menambah dekatnya jiwa kepada Alloh  dan berqurban di jalan-Nya.

Ketika perang Badar meletus, Abdurrahman bin ’Auf  turut berjihad dan banyak mengorbankan hartanya untuk dakwah Islam, begitu juga dalam perang Uhud dan Tabuk. Saat perang berakhir, Abdurrahman  mendapat hadiah sembilan luka parah menganga di tubuhnya dan dua puluh luka-luka kecil yang di antaranya ada yang sedalam anak jari. Walaupun demikian, perjuangannya di medan tempur jauh lebih kecil dibandingkan pengorbanannya dengan harta benda. Dia tidak sedikit pun ragu mengeluarkan hartanya untuk kemurnian Islam di mayapada ini. Pernah suatu ketika Rosululloh  membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum muslimin. Beliau berdiri di tengah-tengah para sahabat, seraya bersabda,”Jika kalian ada yang mau berinfaq, maka berinfaqlah. Saya ingin mengirim satu pasukan ke medan perang!” Mendengar seruan Rosululloh , Abdurrahman  bergegas pulang dan menyerahkan dua ribu dinar kepadanya.

Kedermawanan Abdurrahman bin ’Auf  dapat juga  dilihat ketika berlangsung perang Tabuk, dia turut mempelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Setelah Rosululloh  wafat, Abdurrahman bin Auf  bertugas menjaga keselamatan dan kesejahteraan Ummahatul Mu’minin (para istri Rosululloh ) dalam menyebarkan dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, hingga ia pernah membeli sebidang tanah berharga empat ribu dinar. Dalam kesempatan inilah Alloh  memuliakan Abdurrahman  dengan kemuliaan yang belum pernah diperoleh siapa pun. Akhirnya, ia dikatakan oleh Rosululloh  termasuk salah seorang sahabat yang memiliki sifat sabar dan dijamin masuk surga dengan perlahan-lahan, karena surga sudah dekat sekali kepadanya. Sejak saat itu, semangat Abdurrahman  semakin memuncak dalam mengorbankan kejayaannya ke jalan Alloh . Hartanya dinafkahkannya dengan kedua belah tangannya, sehingga mencapai 40.000 dirham perak. Kemudian menyusul juga 40.000 dinar emas. Sesudah itu, dia berinfaq lagi 200 uqiyah emas. Lalu diserahkannya 500 ekor kuda kepada para pejuang. Sesudah itu 1.500 ekor unta untuk pejuang-pejuang yang lain.

Menjelang wafatnya, Abdurrahman bin ’Auf  pun memerdekakan sejumlah besar budak-budak yang dimilikinya. Kemudian mewasiatkan agar memberikan 400 dinar emas kepada masing-masing mantan pejuang perang Badar yang berjumlah tidak kurang dari 100 orang. Dia juga berwasiat agar memberikan hartanya yang paling mulia untuk Ummahatul Mu’minin, sehingga Aisyah  sering mendo’akannya, ”Semoga Alloh memberinya minum dengan minuman dari telaga Salsabil!”

Walhasil, bahwa Abdurrahman bin ’Auf  adalah seorang milyuner yang sukses, disebabkan kedermawanannya mendapat kebahagiaan dan ribuan karunia dari Alloh , karena dia berhasil menundukkan kepalsuan dunia, dengan mengorbankan hartanya untuk da’wah di jalan Alloh , dakwah kemurnian dan kebangkitan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Check Also

HASMI Selenggarakan Kajian Umum Kitab Riyadussholihin

Himpunan Ahlussunnah untuk Masyarakat Islami (HASMI) kembali menyelenggarakan kajian umum pembahasan kitab Riyadussholihin serentak di 15 …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot