Ia berasal dari kaum Anshor dan termasuk ke dalam golongan pertama yang masuk Islam (as-sabiqunal awwalin). Abu Dujanah dikenal dengan keberaniannya dalam berjihad fi sabilillah. Keberaniannya ini terlihat ketika perang Uhud. Ketika itu Rosululloh memberikan pengarahan kepada pasukan kaum Musliminin, mengingatkan mereka agar bersabar dan bersemangat untuk berperang di jalan Alloh menghadapi pasukan kaum Quraisy. Setelah itu Rosululloh mengeluarkan pedangnya dan berkata: “Siapakah yang sanggup mengambil pedang ini dan menunaikan haknya dengan benar?”
Abu Dujanah berdiri dan bertanya: “Apakah haknya wahai Rosululloh?”. Maka Rosululloh menjawab: “Maka hendaklah pukul muka-muka musuh Alloh hingga berubah bentuk”. Abu Dujanah menyanggupinya dengan mengatakan: “Akulah orangnya yang akan menunaikan hak pedang itu wahai Rosululloh”. Lantas Beliau pun menyerahkan pedang itu kepadanya.
Perang Uhud pun berkecamuk dengan dahsyat. Abu Dujanah melaksanakan tugas Rosululloh dengan mengayunkan pedangnya ke segala arah menebas setiap pasukan musuh yang dijumpainya.
Pasukan kaum Musliminin mendapat serangan dahsyat dari kaum Quraisy dikarenakan kelalaian pasukan pemanah akan perintah Rosululloh supaya mereka tidak berpindah dari tempatnya.
Di saat itu kaum Quraisy berhasil mendekati Rosululloh dan melukai Beliau, dan di saat itu pula kaum Musliminin membentuk perisai untuk melindungi Beliau .
Di antara mereka terdapat Abu Dujanah yang menjadikan tubuhnya sebagai pelindung Rosululloh , hingga akhirnya ia terkena banyak panah dan sabetan pedang dari kaum Quraisy, namun tidak sedikit pun ia bergerak dari posisinya dan tetap berada di tempatnya untuk melindungi Rosululloh .
Setelah masa itu berlalu, dan Rosululloh telah wafat, Abu Dujanah masih terus melanjutkan perjuangannya untuk berjihad di jalan Alloh.
Abu Dujanah mengikuti peperangan Yamamah di masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam melawan nabi palsu Musailamah al-Kadzdzab.
Di antara pasukan kaum Musliminin terdapat Wahsyi bin Harb yang dikenal sebagai ahli pelempar tombak, ia berhasil melemparkan tombaknya dan tepat mengenai leher Musailamah al-Kadzdzab, dengan cepat Abu Dujanah mengangkat pedangnya dan menebas Musailamah al-Kadzdzab hingga terjatuh dan mati. Akan tetapi akhirnya di perang Yamamah tersebut Abu Dujanah pun menemui syahadahnya, yaitu meninggal sebagai syahid.
Demikianlah perjalanan seorang sahabat mulia, Abu Dujanah Simmak bin Khorsyah yang berakhir dengan kemuliaan syahid di jalan Alloh. Telah ia korbankan jiwa raganya untuk melindungi Rosululloh dan memperjuangkan Islam.
Semoga Alloh menjadikan kita termasuk orang yang meneladani perjuangan dan keberaniannya. Aamiin…