Keluarga Berencana, begitulah kiranya singkatan dari salah satu program pemerintah yang sering kita sebut dengan KB ini.
Secara harfiah, Keluarga Berencana seharusnya berarti keluarga yang memiliki rencana atau agenda dalam urusan menata rumah tangga, termasuk juga dalam melahirkan anak yang kemudian menjadi poros utama dari program ini. Yang berarti, setiap keluarga harus mengatur masa penambahan jumlah anak dengan sebab-sebab yang memang mengharuskan penundaannya. Seharusnya seperti itu jika ditilik secara harfiah arti dari KB itu sendiri. Tetapi masalahnya, justru pemerintah dengan berbagai alasan dalam programnya tersebut, pada kesimpulan akhirnya membatasi jumlah kelahiran anak menjadi 2 saja, atau mencukupkan 2 saja, dengan mengatakan “2 anak lebih baik”, seperti yang berulangkali ditayangkan di iklan televisi kita.
Apapun alasannya yang sepertinya bisa diterima itu, namun dengan kesimpulan yang mengharuskan 2 anak saja, atau 2 anak lebih baik dari angka-angka yang melebihi setelahnya, tentu adalah satu kekeliruan besar dan bertentangan dengan syari’at Islam, Karena dengan jelas Alloh mensyari’atkan bagi hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan keturunan sehingga dapat memperbanyak jumlah umat. Rosululloh bersabda:
“Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku bangga dalam banyak umat dengan umat-umat yang lain di hari kiamat.” Dalam riwayat yang lain: “…dengan para nabi di hari kiamat…“. (Hadits Shohih riwayat Abu Dawud 1/320)
Dalam hadits ini sangat jelas, bahwa memperbanyak anak, 2, 3, 4 atau bahkan 10 anak sekalipun adalah lebih baik dan bahkan harus daripada membatasinya hanya sebatas 2 anak saja. Titik..!! Tidak ada lagi tawar menawar dalam hal ini, karena ini adalah keterangan yang disampaikan oleh Rasulullah yang merupakan ketetapan Pencipta kita, Alloh . Dan bahkan lebih lanjut, menurut Syaikh bin Baz , bahwa disyari’atkannya memperbanyak anak tanpa membatasinya dengan jumlah tertentu adalah karena umat ini membutuhkan jumlah yang banyak, sehingga mereka beribadah kepada Alloh , berjihad di jalan-Nya, melindungi kaum Muslimin, sehingga Alloh akan menjaga mereka dan tipu daya musuh-musuh mereka. Subhanalloh, jadi selain merupakan perintah, namun juga terdapat hikmah yang agung, yaitu agar tegaknya jihad, dan terhindar dari makar musuh-musuh Islam.
Jika perintah yang seharusnya adalah sebagaimana yang diperintahkan oleh Rosululloh di atas, maka menjadi suatu kewajaran jika kemudian kita menorehkan kalimat tanya berikut: Ada apa dengan KB?
Agenda Tersembunyi
Jika kita menilik kembali kepada apa yang disampaikan oleh asy-Syaikh bin Baz di atas, maka benarlah apa yang dikatakan oleh beliau, karena ternyata, orang-orang kafir, yang dalam hal ini dimotori oleh bangsa barat, sangat takut sekali dengan keberadaan kaum Muslimin yang diyakini akan dapat bersatu kembali karena keberadaan pedoman mereka, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah masih sangat melekat di dada mereka. Dan semakin bertambah jumlah umat Islam, semakin bertambah pula ketakutan mereka.
Maka, program KB yang selama ini didengungkan sejatinya merupakan salah satu strategi orang-orang kafir untuk mengurangi populasi dan jumlah umat Islam. Hal ini dilakukan dengan berbagai dalih yang dikemas sedemikian rupa sampai maksud dan tujuan sesungguhnya yaitu membatasi jumlah umat Islam menjadi samar.
Dan inilah di antara dalih-dalih dan juga metode yang diluncurkan oleh mereka yang fobi terhadap Islam:
- 1. Melindungi Kesehatan Reproduksi Wanita
Menurut pandangan mereka, wanita yang melahirkan anak sedikit akan terjaga kesehatannya. Lalu, untuk menggolkan tujuan tersebut, mereka memasuki berbagai jalur, baik formal maupun informal. Jalur formal dengan melakukan pendekatan kepada pembuat keputusan agar dibuat peraturan perundang-undangan sehingga nantinya suatu saat wanita yang memiliki anak lebih dari dua akan dikenakan sanksi, baik sosial jalur semi hukum dan lainnya.
- 2. Sumber Kemiskinan
Dengan menjual slogan banyak anak sebagai sumber kemiskinan di negara-negara berkembang yang mayoritas negara yang berpenduduk Muslim, maka program 2 anak cukup terus digencarkan baik secara formal maupun non formal. Padahal kemiskinan yang terjadi saat ini dan yang sudah terjadi bukan karena banyaknya jumlah mereka (penduduk yang miskin tersebut). Fakta telah terungkap, di tahun 1940 sampai tahuan 1960 jumlah penduduk Indonesia tidak sebesar seperti saat ini, tapi justru saat itu, mencari sesuap nasi saja bukanlah hal yang mudah. Namun saat ini, yang jumlah penduduknya sudah berlipat dua kali, pada umumnya, nasi bisa didapatkan di sembarang tempat.
- 3. Penundaan Perkawinan atau Larangan Menikah Usia Dini
Dengan penundaan perkawinan diharapkan akan mengurangi tenggang waktu reproduksi wanita untuk melahirkan, sehingga diharapkan wanita muslimah akan melahirkan anak yang sedikit atau sesedikit mungkin. Maka berbagai propaganda dilakukan untuk menempuh tujuan ini. Disanjung-sanjung setingginya wanita karir, digambarkan kerepotannya sebuah keluarga yang menikah muda, dan lain sebagainya.
Namun di sini ada yang aneh, sementara pernikahan usia dini diwanti-wanti, bahkan dilarang, tetapi apa yang bisa kita lihat di lapangan adalah, merebaknya fenomena sex bebas yang tidak menjadi perhatian. Bahkan, sampai ada kejadian yang lucu bin menggelikan, yang bagi kita, mungkin sangat aneh bin memalukan, dimana 2 orang artis wanita yang sebelumnya berulang kali tampil di TV sebagai duta iklan program KB yang menggambarkan tentang repotnya menikah usia dini, tiba-tiba di sebuah situs media streaming terkenal, mereka berdua dengan bergaya lipsing menyanyikan lagu yang berisi muatan “enaknya sex bebas”. Ya Alloh…. Inikah gambaran orang-orang yang ingin melakukan perbaikan…??? Semoga mereka ingat dengan peringatan Alloh : “Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar, padahal di sisi Alloh-lah (balasan) makar mereka itu.” (QS. Ibrohim [14]: 46)
- 4. Penyebaran Alat-alat Kontrasepsi
Penyebaran pil, alat kontrasepsi dan sebagainya juga membawa efek negatif yang luar biasa. Meskipun di sini, kita tidak sedang membicarakan tentang bagaimana hukum penggunaan alat-alat tersebut. Namun yang coba kita lihat, bahwa di sini, penggunaan alat-alat tersebut yang bisa diperoleh dimana-mana, dan bahkan sering dibagikan gratis tersebut ternyata lebih sering digunakan bukan dengan tujuan yang sesuai syari’at, sehingga banyak penyimpangan dan juga berakibat menurunnya jumlah produktivitas angka kelahiran umat Islam, padahal itu sangat tidak diharapkan oleh syari’at.
Dan mungkin, serta memang faktanya demikian, peran media dengan gembar-gembor “manfaat” yang bisa diperoleh dengan menggunakan alat-alat tersebut sangatlah besar terasa. Padahal tentu saja, manfaat sesungguhnya yang diperoleh adalah bisa tertawanya orang-orang kafir karena dapat melihat fenomena di kalangan umat Islam sesuai yang mereka harapkan, sedang bagi kita, justru pada hakikatnya adalah satu bencana karena telah melanggar perintah Alloh . Wa nas’alullohal ‘afiyat.
- 5. Selain itu program Kesehatan Reproduksi Perempuan juga melegalkan pengguguran janin dengan alasan membahayakan kesehatan ibunya. La haula wa la quwwata illa billah.
Itulah beberapa dalih dan juga metode yang seringkali kita dapati dalam program KB yang pada hakikatnya merupakan kepanjangan tangan dari agenda tersembunyi orang-orang kafir untuk mengacak-acak eksistensi umat Islam.
Maka jelaslah, bahwa pengaturan atau pengendalian kelahiran yang berkembang ala barat saat ini merupakan kedok orang-orang kafir yang sengaja dirancang untuk melawan kaum Muslimin karena mereka takut seandainya pertumbuhan umat Islam akan mengancam tujuan, dominasi/pengaruh dan kepentingan mereka.
Isu ‘ledakan jumlah penduduk’ atau ‘kelebihan populasi’ hanyalah alat yang sengaja digunakan untuk menjelek-jelekkan negara-negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar (baca: negeri-negeri Muslim) dan pada saat yang sama mengurangi risiko berkurangnya pengaruh negara-negara maju di masa datang. Kaum Muslim tentu harus sadar terhadap agenda tersembunyi ini. Sebab, jumlah penduduk kaum Muslim yang besar adalah modal potensial untuk membangun SDM yang tangguh dan akan memimpin dunia.
Pun demikian, banyaknya jumlah penduduk di dunia sejatinya tidak akan menjadi masalah berarti. Sebab, pada dasarnya Alloh menjamin ketersediaan sumberdaya alam ini untuk menopang kehidupan manusia sampai Hari Kiamat.
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian…” (QS al-Baqarah [2]: 22)
Dan justru yang menjadikan sebagian manusia mengalami kemiskinan atau krisis pangan (kurang gizi/kelaparan) tiada lain karena sudah kerakusan ideologi Kapitalisme Barat. AS, misalnya, hanya memproduksi 8% minyak bumi, namun mengkonsumsi 25% jumlah minyak bumi yang ada di dunia. Jumlah penduduk Barat hanya sekitar 20% dari populasi dunia, tapi malah menghabiskan 80% dari produksi pangan dunia. (jurnal-ekonomi.org, 2/9/08).
Fakta yang lain pun berbicara, bahwa produksi pangan dunia bukannya kurang, melainkan cukup, bahkan lebih dari cukup untuk memberi makan seluruh populasi manusia di dunia ini. Pada bulan Mei tahun 1990, FAO (Food and Agricultural Organization) mengumumkan hasil studinya, bahwa produksi pangan dunia ternyata mengalami surplus 10% untuk dapat mencukupi seluruh populasi penduduk dunia. Maka batal dan tumbanglah teori Malthus sebagai ibu yang melahirkan program-program semacam KB ini dengan adanya data dan fakta yang justru berkebalikan menentangnya.
Dari sinilah, kita harus menyadari bahwa sebab dari permasalahan ekonomi dunia sekarang adalah diakibatkan oleh pendistribusian harta yang tidak merata dan bukan minimnya produksi. Karena pada kenyataannya, sumber daya alam di bumi yang diambil melebihi atau melampui kebutuhan manusia. Allah berfirman: “Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Alloh yang memberi rezekinya.” (QS. Hud [11]: 6). Walhamdulillah.
Terlebih, di dalam Islam ada hukum zakat dan shodaqoh yang jika ditunaikan dengan baik, niscaya berbagai kemiskinan dan permasalahan seperti yang terjadi saat ini akan terkendalikan.
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa dan menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’rof [7]: 156)
Subhanalloh, betapa mulia dan sempurnanya hukum-hukum Alloh , yang jika tegak di dunia ini niscaya indah, sejuk dan menentramkanlah dunia ini. Terkecuali bagi orang-orang yang serakah. Mereka senantiasa menganggap syari’at Alloh dan para pengusungnya adalah musuh bagi eksistensi keserakahan mereka.
Kesimpulan Akhir
Mencukupkan 2 anak saja, atau meyakini bahwa 2 anak lebih baik, adalah satu kesimpulan akhir yang bertentangan dengan syari’at Alloh . Sehingga apapun alasannya dan bagaimanapun kemasannya pasti berdampak pada hal yang tidak benar dan tidak baik. Seperti fakta yang sudah kita ungkap di atas.
Jadi kesimpulannya adalah, bahwa KB itu (….) Ups… tunggu dulu… kita kan belum mengungkap tanya: bagaimana jika KB diartikan sesuai harfiahnya namun dengan kesimpulan akhir yang tidak membatasi anak sampai 2 saja, bahkan sebanyak-banyaknya, bagaimana???
Nah, jika memang mau didefinisikan dengan kesimpulan akhir seperti itu maka seharusnya bisa kita terima, karena memang ada petunjuk-petunjuk dari agama ini yang mengarah ke sana. Sehingga kemudian dalam masalah ini, sebenarnya ada 2 pengertian KB: yang pertama, KB sebagai pembatasan kelahiran, ini yang merupakan KB ala barat dan yang kedua, KB sebagai pengaturan kelahiran, ini yang merupakan KB ala Islam yang insya Alloh akan kita perdalam lagi di kolom pembahasan selanjutnya.