Agar Kalian Mendapat Petunjuk

safe_image.php

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin, Jama’ah sholat jum’at yang berbahagia….

Pada kesempatan yang berbahagia ini khotib mengajak pada diri pribadi dan jama’ah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Alloh . Karena kita semua yakin bahwa iman akan senatiasa naik dan turun, iman akan naik ketika kita mengerjakan ketaatan dan akan berkurang ketika kita berbuat maksiat pada Dzat yang telah menciptakan kita semua. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah pada Rasululloh  yang sama-sama kita harapkan syafaatnya nanti di hari akhir.

Pada kesempatan kali ini khotib akan mencoba untuk mengajak kita semua untuk merenungi salah satu firman Alloh  dalam kitabNya yang menyatakan bahwa Nabi kita Muhammad  telah Alloh utus kepada seluruh manusia dimana Alloh  memerintahkan kita untuk menerima dan mentaati apa yang Rasululloh  perintahkan dan menjauhi apa yang Rasululloh  larang. Ayat ini awalnya merupakan rentetan kisah Nabi Musa  yang dimulai dari ayat 103 dari surat al-A’raf bersama kaumnya yang akhirnya Alloh  binasakan mereka karena penyelisihan yang mereka lakukan. Kemudian disela kisah ini Alloh  sisipkan sedikit kisah tentang Rasululloh  yang Alloh utus kepada seluruh manusia. Mari kita simak dengan seksama firman Alloh  berikut ini:

“Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akherat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Alloh berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmatKu meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmatKu untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami. (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. Katakanlah:”Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kalian kepada Alloh dan RasulNya, nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kalian mendapat petunjuk”. (QS. al-A’raf [7]: 156-158)

Jama’ah sholat jum’at yang berbahagia…

Nabi yang ummi dalam ayat ini adalah Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam, di mana Alloh  telah menyuruh kita untuk mengikuti beliau dan menempuh jalan yang telah beliau tempuh sebagaimana dinyatakan oleh beberapa ulama tafsir seperti Imam Ibnu Katsir  dan yang lainnya. Di samping itu marilah kita lihat bagaimana Sayyid Qutb  berkata dalam tafsirnya,’Ini adalah berita besar yang menjadi saksi bahwa telah datang kepada Bani Israil berita tentang kedatangan nabi yang ummi melalui Nabi Musa dan Nabi Isa  sejak lama sekali….-sampai pada pernyataan beliau ketika menafsirkan firman Alloh yang artinya,’ maka berimanlah kalian kepada Alloh dan RasulNya, nabi yang ummi yang beriman kepada Alloh dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kalian mendapat petunjuk”.-….seruan ini berisi hal-hal penting diantaranya (secara ringkas):

1. Diawalinya seruan ini dengan beriman kepada Alloh dan rasulNya dimana hal ini merupakan cakupan syahadat.

2. Seorang da’i harus yakin betul dengan apa yang ia dakwahkan.

3. Konsekuensi dari sebuah keimanan adalah mengikuti dan melaksanakan apa yang telah didakwahkan. Dan tidak cukup hanya dengan beriman dalam hati dan tidak ada amal nyatanya..yaitu Islam…(kemudian beliau berkata),’maka jangan harap orang bisa mendapat petunjuk tanpa ada “pengikutan” dalam semua hal ini..inilah dinulloh..tidak ada gambaran lain kecuali gambaran ini yang telah disinggung dalam ayat ini,maka ikutilah dia,supaya kalian dapat petunjuk. Setelah perintah iman kepada Alloh dan Rasul-Nya…kalau seandainya diin ini hanya merupakan keyakinan hati saja dan cukup dengan itu, maka cukuplah Alloh memerintahkan untuk beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya saja. (akan tetapi Alloh telah menyuruh kita untuk mengikuti Rasululloh  setelah kita beriman kepadanya).

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Di khutbah yang kedua ini, khotib kembali ingin menekankan apa yang telah kita dengar bersama bahwa ketika kita telah meyakini bahwa dinul Islam adalah Din yang paling benar karena hanya ialah yang telah Alloh ridloi sebagai din untuk ummat ini dan merupakan kesempurnaan nikmat, maka kita punya tugas lain yang lebih berat dan lebih menantang lagi yaitu menuangkan keyakinan jiwa-jiwa kita itu dalam bentuk amal perbuatan nyata. Karena hanya dengan begitulah cinta kita pada Alloh dan Rasul-Nya akan bisa kita buktikan, tanpa itu semua pengakuan kita tentang cinta kita kepada Alloh dan RasulNya hanya omong kosong yang akan hilang diterpa badai ujian kehidupan ini yang telah Alloh  ciptakan untuk menguji manusia siapa yang paling baik amal perbuatannya. Siapa di antara kita yang amalnya mengikuti syariat dan aturan Alloh  dan mengikuti sunnah-sunnah yang telah Rasululloh  ajarkan.

Alloh  berfirman:

“Yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling bagus amal perbuatannya…” (QS. al-Mulk [67]: 2)

Semoga kita semua bisa menjadi pengikut dan pembela Rasululloh  yang akan mendapatkan petunjuk dari Alloh .

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot