Jakarta – Aini Junistisia (4), seorang anak dari pasangan Nahnu Adi Saputra dengan Eka Agus Diana telah meninggal dengan luka-luka disekujur tubuhnya akibat penganiayaan yang dilakukan oleh ibu tirinya; Nurlela (26) yang tengah hamil 6 bulan itu.
“Sebelum saya mendengar pengakuan langsung dari istri saya, saya tidak percaya. Tapi setelah dia diperiksa dan ternyata dia mengaku ya akhirnya saya percaya dan kesal kenapa selama ini dia bohongi saya,” ujar ayahanda Aini, Nahnu Adi Saputra
“Dengan dia sudah mengaku apa yang perlu saya bela? Proses hukum biar saja berjalan,” imbuhnya.
Dalam pengakuannya kepada penyidik, Nurlela mengaku menganiaya Aini Junistisia karena anak tirinya tersebut tidak mau makan dan nakal. Nurlela akan dijerat dengan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.
Sebelumnya, penganiayaan terhadap Aini terungkap berkat laporan ibu kandung bocah itu, Eka Agus Diana. Saat itu Eka menjenguk Aini di RS Fatmawati dan melihat luka-luka di tubuh Aini merasa curiga dan melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Jakarta Selatan.
Kasus serupa mungkin bukan hanya terjadi pada Nurlela yang berstatus sebagai ibu tiri dari Aini Junistisia saja, akan tetapi “Nurlela-Nurlela” yang lain pun dimungkinkan masih sangat banyak. Permasalahan sebenarnya bukanlah pada statusnya sebagai ibu tiri, berapa banyak yang berstatus sebagai ibu kandung pun rela membunuh anaknya yang merupakan darah dagingnya sendiri.
Tetapi apa yang menimpa Nurlela tidak lain karena adanya krisis mental yang tidak dilandasi oleh norma-norma Islami. Jangankan menganiaya anak tiri ataupun manusia lainnya, menganiaya binatang pun dalam Islam dilarang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِيْ هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيْهَا النَّارُ، لاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ هِيَ حَبَسَتْهَ، وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلأَرْضِ
“Seorang wanita disiksa karena ia mengurung seekor kucing hingga mati dan wanita itu pun masuk neraka; wanita tersebut tidak memberi kucing itu makan dan minum saat dia mengurungnya dan tidak membiarkannya untuk memakan buruannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)