Darul Uloom Deoband, Akademi Islam yang terkemuka dan paling berpengaruh di India telah menyuarakan penolakan tegas terhadap Salman Rushdie yang rencananya akan bertandang ke India. Dan kecaman tegas dari para Akademia Islam India ini mendapat dukungan dari seluruh lapisan Masyarakat Muslim di India.
Salman Rushdie, yang dikenal sebagai seorang penulis buku berisi penghinaan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam (Satanic Verses/Ayat-ayat Setan) dinilai sudah sangat melukai perasaan Ummat Muslim dunia. Dan kunjungannya ke India hanya akan menambah sayatan luka yang sangat pedih.
Salman Rushdie dijadwalkan datang ke Festival Sastra Jaipur akhir bulan ini. Pihak Darul Uloom menilai, penulis anti-Islam kelahiran India itu seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke tanah India karena ia telah “menyakiti perasaan Muslim di seluruh dunia” .
“Orang yang menghujat Islam dengan tulisannya dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di India,” kata Maulana Abul Qasim Nomani, wakil rektor Darul Ulum.
Nomani mengatakan, Darul Ulum itu belum secara resmi menulis surat kepada pemerintah tentang masalah ini. “Kami akan menulis surat kepada kementerian urusan luar negeri, Perdana Menteri Manmohan Singh, dan Presiden Kongres Sonia Gandhi, jika pemerintah tidak membatalkan visanya,” kata Nomani.
Rushdie diundang untuk menghadiri Festival Sastra Jaipur tanggal 20-24 Januari. Tahun 2007, Rushdie menghadiri festival serupa di Jaipur dan menuai protes dari beberapa kelompok Islam.
Penulis berusia 65 tahun itu diserang mengundang amarah dunia Islam ketika menulis novel kontroversial berjudul The Satanic Verses tahun 1988. Buku itu berisi penghujatan terhadap Nabi Muhammad Saw.
Salam Rushdie lahir di Mumbai India tahun 1947. Menanggapi seruan Darul Ulum, ia menunjukkan di Twitternya bahwa ia tidak membutuhkan visa untuk mengunjungi India. Surat kabar Times of India mengatakan, Rushdie telah mengunjungi India puluhan kali selama 20 tahun terakhir. (Admin-HASMI/pus).