Al Qur’an Sebagai Pedoman Dalam Keluarga

Al Qur’an Sebagai Pedoman Dalam Keluarga – Al-Qur`an adalah kalamulloh, sebagai hidayah (petunjuk) kehidupan manusia, nur (cahaya) jalan kebenaran dan menuju surga, Syifa (penyembuh) dari berbagai penyakit kehidupan,

Alloh Subhanhu wa Ta`ala berfirman:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Robb kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus [10]: 57)

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (al-Qur’an) dengan perintah Kami.Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS.Asy-Syuro [42]: 52)

الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ

“Alif, laam raa.(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrohim [14]: 1)

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

“Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” (QS. Al-Isro [17]: 9)

Menurut al-Qur`an, keluarga dibentuk untuk sakinah (ketentraman jiwa) manusia. Untuk itu, Alloh Subhanahu wa Ta`ala menjadikan rasa kasih dan sayang untuk dua pasangan keluarga.

Alloh Subhanahu wa Ta`ala berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21)

Wahbah az-Zuhaili berkata:

“Untuk menjaga jenis manusia, Alloh menjadikan bukti-bukti yang menunjukkan kekuasaan, kasih sayang dan kehebatan-Nya yaitu diciptakan-Nya wanita dari jenis laki-laki serta dijadikan-Nya hubungan dan ikatan yang kuat antara laki-laki dan wanita yang berdiri di atas mawaddah (yaitu cinta) dan rohmah (yaitu rasa kasih) agar kedua jenis itu bisa saling mendukung mengemban beban kehidupan dan mengikat individu keluarga”.

Al Qur'an Sebagai Pedoman Dalam Keluarga

Menurut al-Qur`an, dalam keluarga suamilah sebagai qowwam yang menjadi pemimpin, pendidik, pembina dan pelurus semua anggota keluarga.

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa [4]: 34)

Menurut al-Qur`an, keluarga memiliki tanggung jawab menjadi madrasah utama bagi anak-anaknya yang menjaga dan memelihara mereka dari bencana adzab neraka.

Alloh Subhanahu wa Ta`ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)

Dalam at-Tafsir al-Wadhih (3/705) dijelaskan:

“Kewajiban seorang muslim yang pertama kali adalah memperbaiki dirinya sendiri, menjaga dirinya dari keburukan Jahannam dan kemurkaan Alloh Yang Maha Jabbar. Lalu, kewajiban kedua adalah membentuk keluarganya di atas pondasi agama Islam dan menanamkan adab-adab al-Qur`anul Karim serta akhlak-akhlak Islami yang mulia di dalam jiwa-jiwa mereka. Dengan ini semualah dia bisa menjaga keluarganya dari api neraka”.

Dalam al-Qur`an, orang tua dalam keluarga memiliki kedudukan yang sangat mulia dan tinggi yang wajib dipatuhi dan ditaati sepanjang bukan kesyirikan dan kemaksiatan kepada Alloh Subhanahu wa Ta`ala.

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman [31]: 15)

Baca juga Artikel Seruan pesan Kebangkitan

Siapapun yang menjadikan al-Qur`an pedoman kehidupannya, maka akan dijamin berada dalam kebahagiaan, kemuliaan, kehormatan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Semuanya terjamin, baik sebagai individu maupun sebagai keluarga.

كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ نَبَأُ مَا قَبْلَكُمْ ، وَخَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ ، وَحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ ، هُوَ الْفَصْلُ لَيْسَ بِالْهَزْلِ ، هُوَ الَّذِي مَنْ تَرَكَهُ مِنْ جَبَّارٍ قَصَمَهُ اللَّهُ ، وَمَنِ ابْتَغَى الْهُدَى فِي غَيْرِهِ أَضَلَّهُ اللَّهُ ، فَهُوَ حَبْلُ اللَّهِ الْمَتِينُ ، وَهُوَ الذِّكْرُ الْحَكِيمُ ، وَهُوَ الصِّرَاطُ الْمُسْتَقِيمُ ، وَهُوَ الَّذِي لَا تَزِيغُ بِهِ الْأَهْوَاءُ ، وَلَا تَلْتَبِسُ بِهِ الْأَلْسِنَة ، وَلَا يَشْبَعُ مِنْهُ الْعُلَمَاءُ ، وَلَا يَخْلَقُ عَنْ كَثْرَةِ الرَّدِّ، وَلَا تَنْقَضِي عَجَائِبُهُ ، وَهُوَ الَّذِي لَمْ يَنْتَهِ الْجِنُّ إِذْ سَمِعَتْهُ أَنْ قَالُوا ( إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا ) ، هُوَ الَّذِي مَنْ قَالَ بِهِ صَدَقَ ، وَمَنْ حَكَمَ بِهِ عَدَلَ ، وَمَنْ عَمِلَ بِهِ أُجِرَ ، وَمَنْ دَعَا إِلَيْهِ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ “

kitabullah, padanya ada berita apa yang telah berlalu, dan kabar apa yang akan datang, dan hukum diantara kalian, ia adalah pemutus bukan senda gurau, siapa yang meninggalkannya  karena keangkuhan Allah akan membinasakannya, siapa yang mencari petunjuk pada selainnya Allah akan menyesatkannya, ia adalah tali Allah yang kuat, dan peringatan yang penuh hikmah, dan ia adalah jalan yang lurus, tidak akan sesat dari kebenaran dengan mengikutinya, tidak sulit untuk lisan untuk membacanya, tidak kenyang darinya para ulama, tidak usang disebabkan banyaknya diulang-ulang, tidak akan habis keajaiban-keajaibannya, dialah yang tidak berhenti para jin ketika mendengarnya hingga mereka mengatakan : Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan,  (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, siapa yang berkata dengannya ia telah berkata benar, siapa yang mengamalkan isinya akan diberi pahala, dan siapa yang berhukum dengannya dia telah berbuat adil, dan siapa yang mengajak kepadanya ia akan dibimbing kepada jalan yang lurus.
(HR. at-Tirmidzi).

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot