إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
﴿ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ﴾
﴿ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ﴾
﴿ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا ﴾
أَمَّا بَعْدُ:فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيُ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Kaum muslimin rahimakumulloh….
Sesungguhnya ukhuwah islamiyah adalah ikatan persaudaraan yang diberkahi dan jalinan persahabatan yang abadi. Ia lebih tinggi dan mulia dari semua ikatan-ikatan yang ada di muka bumi ini. Dari ukhuwah Islamiah akan lahir banyak keutamaan, pahala, dan manfaat yang melimpah. Orang-orang yang terikat dengan ukhuwah Islamiah akan meraih banyak keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat, yang di antaranya ialah :
1. Mendapatkan naungan Alloh pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.
Diantara tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Alloh pada hari kiamat adalah dua orang yang saling mencintai karena Alloh . Mereka ini akan merasakan teduh di saat manusia yang lain kepanasan. Merasa aman di saat manusia yang lain merasa ketakutan. Ini menunjukkan bahwa bersaudara karena Alloh dan mencintai karena Alloh adalah amal shalih yang sangat dicintai oleh Alloh . Di padang mahsyar kelak Matahari akan sangat dekat dengan manusia. Hanya satu mil di atas kepala mereka. Semua orang akan merasa amat sangat kepanasan dan keringat bercucuran dari tubuhnya. Di waktu yang demikian panas di padang mahsyar itu, para manusia menjadi bingung dan mencari tempat perlindungan. Alloh berfirman:
“ Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?” Sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung!” (QS. al-Qiyamah [75] : 10-11).
Tetapi dengan rahmat Alloh akan terdapat beberapa naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di bawahnya.
Rosulullah bersabda:
« سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ »
“Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Alloh di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Alloh (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Alloh, keduanya berkumpul dan berpisah karena Alloh, dan seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Alloh”, seseorang yang bersedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Alloh dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhori dan Muslim)
Rosulullah juga bersabda bahwa pada hari kiamat kelak Alloh akan berkata :
أَيْنَ المُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِي، اْليَومَ أُظِلُّهُمْ في ظِلِي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَ ظِلِّيْ
“Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim).
2. Akan ditempatkan pada hari kiamat pada mimbar-mimbar dari cahaya.
عَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُوْلُ:قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: اَلْمُتَحَابُوْنَ فِي جَلاَلِي لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمُ النَبِيُوْنَ وَالشُهَدَاءُ
Dari Mu’adz bin Jabal ia berkata, Aku telah mendengar Rosulullah bersabda, “Alloh berfirman, “Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya yang para nabi dan syuhada mendambakannya.” (HR. Tirmidzi; ia berkata: Hasan shahih)
Rosulullah Saw. bersabda,
إِنَ حَوْلَ اْلعَرْشِِ مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ، عَلَيْهَا قَوْمٌ لِبَاسُهُمْ نُوْرٌ، وَوُجُوْهُهُم نُوْرٌ، لَيْسُوْا بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ، يَغبِطُهُمُ النَبيُّونَ وَالشُهَدَاءُ”. فَقَالُوْا: اِنْعَتْهُمْ لَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: “هُمُ اْلمُتَحَابُّوْنَ فِي اللهِ، وَاْلمُتَآخُوْنَ فِي اللهِ، وَاْلمُتَزَاوِرُوْنَ فِي اللهِ” اْلحَدِيْثُ أَخْرَجَهُ اْلحَافِظُ اْلعِرَاقِي فِي تَخْرِيْجِهِ لِلْإِحْيَاءِ وَقَالَ: رِجَالُهُ ثِقَاتٌ
“Sesungguhnya di sekitar arasy Alloh ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada satu kaum yang berpakaian cahaya. Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya, “Beritahukanlah sifat mereka wahai Rosulallah. Maka Rosul saw bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Alloh, bersaudara karena Alloh, dan saling mengunjungi karena Alloh.” (Hadis ini ditakhrij oleh al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat).
3. Merupakan bukti kesempurnaan iman.
Rosulullah bersada:
أَوْثَقُ عُرَي اْلإِيْمَانِ : اْلحُبُ فِي اللهِ . وَاْلبُغْضُ فِي اللهِ
“Ikatan iman yang paling kuat adalah mencintai karena Alloh dan membenci karena Alloh.” (HR. al-Baghawi)
4. Akan merasakan manisnya iman.
Orang-orang yang bersaudara karena Alloh, mencintai saudaranya karena Alloh semata, bukan karena kepentingan yang lain, mereka ini akan merasakan manisnya iman, suatu anugerah Alloh yang sangat indah dan mahal. Rosululloh bersabda:
ثلاثة من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان: أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا الله، وأن يكره أن يعود إلى الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن يُقذف في النار
“Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Alloh dan Rosul-Nya lebih dari mencintai selain keduanya, mencintai seseorang karena Alloh, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka.” (HR. Imam Bukhori).
5. Mendapatkan cinta Alloh .
Orang yang mencintai saudaranya karena Alloh maka ia akan mendapatkan kecintaan dari Alloh . Dan kecintaan dari Alloh adalah anugerah yang sangat besar. Rosulullah bersabda,
إن رجلاً زار أخًا له في قرية أخرى، فأرصد الله تعالى على مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فلما أتى عليه، قال: أين تريد؟ قال: أريد أخًا لي في هذه القرية، قال: هل لك من نعمة تَرُبُّها عليه؟ قال: لا، غير أنني أحببته في الله تعالى، قال: فإني رسول الله إليك أخبرك بأن الله قد أحبَّك كما أحببْتَه فيه
“Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa yang lain. Di tengah perjalanan, Alloh mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya, “Mau kemanakah anda?” Orang tersebut menjawab, “Saya mau mengunjungi saudara di desa ini.” Malaikat bertanya, “Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya?” Ia menjawab, “Tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Alloh.” Malaikat pun berkata, “Sungguh utusan Alloh yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Alloh telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya.” (HR. Muslim).
Orang-orang yang menjenguk saudaranya karena Alloh ia akan diseru oleh malaikat dengan seruan yang mengandung kabar gembira. Rosulullah bersabda,
من عاد مريضًا، أو زار أخًا له في الله؛ ناداه منادٍ بأنْ طِبْتَ وطاب مَمْشاكَ، وتبوَّأتَ من الجنةِ مَنْزِلاً
“Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Alloh, maka malaikat berseru, ‘Berbahagialah engkau, alangkah indahnya perjalananmu, dan engkau telah mendapatkan salah satu tempat di surga.” (HR. Al-Tirmizi).
6. Bersaudara karena Alloh adalah amal sholih yang mulia dan mendekatkan seorang hamba kepada Alloh .
وقد سُئل النبي صلى الله عليه وسلم عن أفضل الإيمان، فقال: “أن تحب لله وتبغض لله…”. قيل: وماذا يا رسول الله؟ فقال: “وأن تحب للناس ما تحب لنفسك، وتكره لهم ما تكره لنفسك”
Rosul saw pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda, “Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Alloh…” Kemudian Rosul ditanya lagi, “Selain itu apa wahai Rosulullah?” Rosul saw menjawab, “Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri.” (HR. al-Munziri).
7. Mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya.
Rosulullah bersabda,
إذا التقى المسلمان فتصافحا، تحاطت ذنوبهم كما تَسَاقَطُ عن الشجرة
“Tidaklah dua orang yang saling mencintai karena Alloh bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, melainkan dosa-dosa mereka digugurkan bagaikan daun-daun yang berjatuhan dari pohon.” (HR. al-Baihaqi dalam kitab syu’ab al-iman.)
Demikianlah kaum muslimin sidang jum’at yang dirahmati Alloh, alangkah banyaknya keutamaan dan fadhilah-fadhilah yang akan diraih oleh mereka yang menjalin persaudaraan karena Alloh. Mereka saling mencintai karena Alloh, saling tolong-menolong dalam kebajikan dan ketakwaan, saling mengingatkan apabila saudaranya terlupa atau terlena. Satu sama lain saling menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka sama sekali tidak merasa segan atau canggung untuk menegur saudaranya apabila ia terlupa atau menyelisihi syari’at Alloh, juga tidak merasa malu atau risih untuk menyuruh mereka mentaati Alloh. Inilah ikatan suci yang akan diabadikan oleh Alloh sampai ke taman surga. Alangkah beruntungnya mereka ini, semoga Alloh menjadikan kita semua termasuk ke dalam golongan ini. Mereka akan mendapatkan limpahan rahmat Alloh yang sangat besar sebagaimana yang dijanjikan oleh Alloh swt sendiri dalam firman-Nya:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Alloh dan Rosul-Nya. Mereka itu akan dirahmati oleh Alloh; Sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-Taubah [9]: 71).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khotbah II
إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نصلي و نسلم على سيدنا محمد أشرف الانبياء و المرسلين و على اله الأطهار و أصحابه الكرام وعلى من اتبعه باحسان إلى يوم الدين , أما بعد. قال الله عز و جل في كتاه العزيز :” يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ “
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.