Pertanyaan:
BARAKALLAHU FIQ. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatu…
Ustadz ana mau minta masukan atau pendapatnya! Saya tinggal di lingkungan dan keluarga yang masih melakukan ritual-ritual yang disebutkan di atas dan kalau mau menggelar acara hajatan atau apa, selalu menanyakan kepada orang yang dianggap sepuh (dukun). Terus apa yang sebaiknya ana lakukan???”
Deni sumpena (DS-013)
Jawaban:
Waalaikumussalam warohmatulloh wa barokatuh..
Alhamdulillah wa solatu wassalamu ‘ala Rosulillah amma ba’du.
Pertama, harus diketahui dan diyakini bahwa datang pada dukun untuk bertanya adalah dosa besar, apalagi jika meyakini perkataan-perkataan dukun yang berkaitan dengan hal-hal yang gaib, bisa menyebabkan seseorang murtad. Wal iyazu billah.
Rosululloh bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Siapapun yang mendatangi dukun atau peramal lalu dia membenarkan perkataannya, maka dia telah kufur terhadap wahyu yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad)
Kedua, setelah mengetahui dan meyakini ini maka harus mendakwahkan materi ini kepada kaum muslimin terutama kepada keluarga. Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
“Siapapun di antara kalian yang melihat kemunkaran maka rubahlah ia dengan tangannya, jika tidak bisa maka rubah dengan lisannya, jika tidak bisa maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Setelah memberikan nasehat keluarga dengan baik, maka anda menyerahkan seluruh urusannya kepada Alloh subhanahu wata’ala. dan jangan lupa iringi dengan doa semoga Alloh subhanahu wata’ala memberikan hidayah kepada mereka.
Wallahu’alam…