Bukti-Bukti Keagungan Allah

Lafaz Allah

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

 أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin rahimakumullah….

Sesungguhnya setiap sisi dari alam semesta ini menjadi bukti akan keagungan dan kemahakuasaan Allah . Perhatikanlah makhluk-makhluk Allah yang ada di jagad raya ini: langit yang dihiasi dengan bintang-bintang, bumi nan hijau yang menumbuhkan aneka ragam tanaman, lautan yang bergelombang yang menyediakan sumber kehidupan, angin dan hujan, awan dan rembulan, manusia dan hewan, semua menjadi saksi akan keagungan Allah.

Di samping itu semua, ada pula bukti-bukti keagungan Allah  yang tidak biasa dilihat dan jarang terjadi. Bukti-bukti tersebut semakin memper-jelas keagungan Allah . Di antaranya adalah: Pertama, diangkatnya gunung Thur di atas kepala Bani Israil sebagai ancaman dan peringatan bagi mereka.

“Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat gunung ke atas mereka seakan-akan gunung itu naungan awan dan mereka yakin bahwa gunung itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): ‘Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami perintahkan kepada kalian, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang terse-but di dalamnya agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.(QS. al-A’raf: 171)

 Kedua, hancur leburnya gunung sehingga rata dengan tanah saat Allah  menampakkan diri-Nya ke arah gunung tersebut. Allah  berfirman:

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Rabbnya telah berbicara (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah diri-Mu kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Allah berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke gunung itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, maka gunung itu menjadi hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, Dia berkata: “Maha suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman.” (QS. al-A’raf: 143)

Perhatikanlah, gunung yang tegar dan kokoh lagi menjulang tinggi, ketika Allah  menampakkan diri-Nya kepada gunung tersebut langsung seketika itu pula hancur luluh sehingga rata dengan tanah. Dan Musa  yang berada di dekat gunung itu menjadi tersungkur dan pingsan. Cukuplah ini menjadi bukti akan keagungan Allah .

Ketiga: Luasnya ilmu Allah  . Tentang ini Allah   berfirman:

“Dan seandainya pepohonan di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta) kemudian ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudahnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.” (QS. Lukman: 27)

Imam Ibnu Katsir  menjelaskan tentang ayat di atas, “Allah   berfirman tentang keagungan-Nya, kebesaran dan kewibawaan-Nya serta nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha tinggi, juga tentang kalimat-kalimat-Nya yang sempurna yang tidak ada seorang pun yang dapat meliputinya atau mengetahui hakikatnya atau menghitungnya, sebagaimana yang dikatakan oleh penghulu manusia , “Aku tidak dapat menghitung pujian untuk-Mu, Engkau sebagaimana yang Engkau puji terhadap diri-Mu.” Maka Allah   berfirman: “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena“ yakni seandainya seluruh pohon-pohon yang ada di bumi dijadikan pena dan lautan sebagai tintanya kemudian disuplai lagi dengan 7 lautan, untuk menuliskan kalimat-kalimat Allah   yang menunjukkan akan keagungan-Nya, sifat-sifat-Nya dan kemuliaan-Nya niscaya pena-pena itu akan patah dan air lautan itupun akan habis, meskipun disuplai lagi dengan berlipat-lipat… Maha benar Allah yang telah berfirman: “Dan tidaklah kalian diberi ilmu melainkan sedikit”. (QS. al-Israa‘: 85).

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Kaum muslimin rahimakumullah….

Sebagai bukti berikutnya akan keagungan Allah  adalah azab yang menimpa umat-umat sebelum kita. Sebagai contoh yaitu azab yang ditimpakan Allah   kepada kaum Nabi Luth  yang membangkang terhadap Nabinya. Allah   menceritakan tentang peristiwa dahsyat ini.

“Para utusan (malaikat) berkata: ‘Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan jangan-lah ada seorangpun di antara kalian yang menoleh ke belakang, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka. Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka adalah waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang bagian atas di bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” (QS. Huud: 81-83)

Imam Ibnu Katsir  mengutip sebuah riwayat dari Qatadah  bahwa ia berkata, “Sesungguhnya Jibril  ketika telah datang waktu subuh dia membentang-kan sayapnya lalu mencabut negeri kaum Nabi Luth –yang di dalamnya terdapat istana-istana mereka, hewan-hewan, bebatuan, pepohonan dan semua yang ada di dalamnya- lalu mengumpulkan negeri itu di dalam sayapnya kemudian dilipatnya pada pertengahan sayapnya kemudian dia naik sampai ke langit dunia hingga  para malaikat yang ada di langit itu mendengar suara-suara manusia dan anjing-anjing mereka. kemudian Jibril membalikkan negeri itu dan menjatuhkannya kembali ke bumi dalam keadaan terbalik, bagian atas negeri itu berada di bawah. Setelah itu mereka dilempari dengan hujan batu yang panas.

Allahu akbar! Sebuah negeri dengan seluruh penghuninya dihancurkan dalam waktu sekejap dan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian di bagian akhir ayat itu Allah   berfirman: “Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” Yakni, hukuman yang semacam itu tidak mustahil menimpa siapa saja yang meniru kejahatan mereka. Cukuplah berita ini membuat kita semua merasa takut kepada Allah   dan mengagungkan-Nya. Inilah beberapa bukti-bukti yang disebutkan dalam al-Qur’an tentang keagungan Allah .

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot