Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam adalah orang yang paling teguh dalam memerin-tahkan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar. Apa yang beliau perintahkan di dalamnya mengandung kebaikan dan apa yang beliau larang di dalamnya mengandung keburukan.
Umat Islam semenjak generasi awal hingga masa kini telah sepakat bahwa Al-Qur’an dan as-Sunnah merupakan pedoman ber-agama mereka. Keduanya memuat perintah untuk mentaati Rasululah Shalallahualaihi wa Sallam dan larangan menyelisihinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengancam api neraka bagi siapa saja yang menentang dan menyelisihi Rasululah Shalallahualaihi wa Sallam. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisaa’: 115)
Allah Subhanahu wa Ta'ala pun mengabarkan kepada kita tentang sebab utama perpecahan adalah menyelisihi dan menyimpang dari ajaran Nabi Shalallahualaihi wa Sallam, dan memerintahkan kepada kita agar berpegang teguh dengan ajaran Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam dari berbagai aspek, baik ibadah, muamalah, aqidah, adab, akhlaq, dan lain-lain, juga melarang mengikuti selain ajaran Rasululah Shalallahualaihi wa Sallam dari berbagai ajaran, aliran, sekte keagamaan. Barangsiapa mengikuti Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam niscaya ia akan memperoleh kebahagiaan dan kemenangan. Barangsiapa berpaling, niscaya ia akan sesat dan terpecah dari jalan kebenaran.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan ja-nganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai berai-kan kalian dari jalan-Nya, yang demikian itu diperintahkan Allah agar kalian ber-taqwa.” (QS.Al-An’am: 153)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Katakanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali-‘Imran: 31)
Ayat ini menerangkan bahwa tanda dari kecintaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ada-lah mengikuti Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam, dan bahwa mengikuti Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam adalah sarana untuk mendapatkan kecintaan dan am-punan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam adalah manusia yang sangat penyayang dan begitu perhatian kepada umatnya. Beliau senantiasa meng-arahkan umatnya kepada jalan menuju Jannah Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang penuh dengan ke-nikmatan, dan memperingatkan mereka jalan menuju api neraka, yang penuh ke-sengsaraan serta kepedihan
Rasululah Shalallahualaihi wa Sallam pernah berbincang-bin-cang bersama para sahabatnya, seraya bersabda: “Setiap umatku masuk Surga kecuali orang yang enggan, para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasululah, siapa yang enggan?’ Beliau menjawab, “Barangsiapa mentaatiku, sungguh ia masuk surga. Barangsiapa bermaksiat kepadaku, sung-guh ia termasuk orang yang enggan.” (HR.Bukhari)
Dan Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam bersabda : "Sese-orang di antara kalian belum beriman sehingga aku lebih dicintainya daripada kedua orangtua, anaknya dan seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam diri Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam terdapat akhlak yang mulia, keberanian dan ke-muliaan. Barangsiapa melihatnya secara tiba-tiba akan takut kepadanya, dan ba-rangsiapa yang bergaul dengannya maka dia akan mencintainya. Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam telah menyampaikan risalahnya, memberi nasihat kepada umat, mempersatukan kalimah, membuka beberapa hati manusia bersama para sahabatnya dengan memper-satukan mereka dan membuka banyak negeri dengan perjuangan mereka untuk membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia menuju penyembahan terhadap Rabb manusia.
Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam dan para sahabatnya telah menyampaikan kepada kita agama Islam secara sempurna tanpa tercampur dengan bid'ah dan khurafat, dan tidak perlu ditambah atau dikurangi.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian aga-ma kalian dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama kalian”. (QS.Al-Maidah: 3)
Oleh karenanya, ikutilah Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam secara menyeluruh sesuai dengan ke-mampuan yang kita miliki dan janganlah menambah-nambah atau menyelisihinya dengan membuat-buat syari'at yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam dan tidak pula pernah dikerjakan oleh para sahabatnya, dengan demikian mu-dah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang benar dalam keimanan mereka kepada-Nya sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala memenuhi janji-Nya kepada mereka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagiorang yang mengharap (rahmat) Allahdan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. al Ahzab:21).
Dan ketahuilah bahwa cinta yang benar kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya mempunyai konsekuensi untuk melaksana-kan kitab Allah Subhanahu wa Ta'ala (Al-Qur’an) dan hadits-hadits Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam yang shahih, melak-sanakan hukum dengan berpegang teguh kepada keduanya dan tidak boleh men-dahulukan pendapat orang atas keduanya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : “Hai orang-orangyang beriman, janganlah kalian menda-hului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwa-lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. al-Hujuraat:1)
Salah satu sifat orang beriman ada-lah mengikuti dan tunduk kepada syari’at Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipang-gil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: ‘Kami mendengar, dan kami patuh’. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. An-Nuur: 51-52)
Juga firman-Nya: “Barangsiapa men-taati Allah dan Rasul-Nya, Maka sesung-guhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. al-Ahzab: 71)
Jadi, bila kita mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam baik dalam aqidah, ibadah, mu’amalah, dan akhlaq, niscaya kita memperoleh kecintaan dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Menggapai cinta dari Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan kemuliaan dan keagungan. Alangkah bahagianya bila seseorang di-cintai oleh Rabb alam semesta. Tak ada kebahagiaan/kenikmatan yang setara dengannya. Mengikuti Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam akan meraih kecintaan dan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan tunduk kepada ajaran agama-Nya merupakan syarat meraih Jannah-Nya.
Marilah kita mengikuti ajaran Rasulul-lah Shalallahualaihi wa Sallam secara lapang dada dalam mema-hami ajaran agama. Kita bangun aqidah yang kokoh dan kuat berdasarkan aqidah Rasululah Shalallahualaihi wa Sallam. Kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sesuai dan sejalan dengan pedoman peribadahan Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam. Kita berakhlaq yang baik berasaskan akhlaq dan moral Nabi Shalallahualaihi wa Sallam. Bila kita telah mewujudkan hal demikian berarti kita telah menunaikan Syahadat Muhammad Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam. Kita berdo’a memohon hidayah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kita istiqomah dalam melaksana-kan ajaran Rasulullah Shalallahualaihi wa Sallam.
Ya Allah, karuniailah kami untuk men-cintai dan mengikuti Rasul-Mu, berakhlaqdengan akhlaqnya dan memperoleh syafa'atnya.