Ibu kota Yaman, Sana’a kembali di banjiri ribuan warga yang berdemo menuntut agar penguasa Negeri itu turun dari jabatan yang telah lama diemban.
Mereka berdemo menolak kesepakatan transisi kekuasaan yang ditandatangani oleh Saleh di Arab Saudi pada Rabu lalu, yang memberikan kepadanya kekebalan tuntutan hukum sebagai imbalan pengunduran diri.
Jum’at kemarin (25/11/11), demonstran Yaman mengatakan bahwa Saleh harus dibawa ke pengadilan atas pembunuhan ratusan demonstran anti pemerintah sejak demonstrasi oposisi di mulai di negara itu pada akhir Januari.
Sementara itu, setidaknya dua orang tewas dalam bentrokan berat antara pasukan yang setia kepada Saleh dan pejuang revolusioner di Sana’a di luar kediaman Wakil Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi.
Saksi mata mengatakan tentara menyerang rezim pejuang oposisi dengan senapan mesin dan mortir, beberapa di antaranya mendarat di wilayah pemukiman.
Saleh sebelumnya telah menandatangani kesepakatan pemindah kekuasaan yang ditengahi oleh Dewan kerjasama Teluk (GCC) untuk mengakhiri aksi protes di negara itu yang dilakukan di ibukota Saudi Riyadh, Rabu lalu.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, diktator Yaman akan mentransfer kekuasaan presiden kepada wakilnya, Hadi, yang diharapkan bisa membentuk pemerintah persatuan nasional dan melakukan pemilihan presiden awal dalam periode 90-hari. (Admin-HASMI/er).