Dilaporkan Adanya Penggelembungan Pada Dana Bus Trans Jakarta

JAKARTA (www.hasmi.org) | Azas Tigor Nainggolan, Ketua Forum Warga Kota Jakarta, melaporkan adanya penggelembungan dana pada proyek pengadaan bus Trans Jakarta.

Dilaporkan penggelembungan pengadaan Bus Trans Jakarta mencapai Rp53 miliar, “Penggelembungan sudah terdeteksi sebanyak Rp53 miliar lebih,” kata Azas di Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/3/2014), seperti dilansir Antara.

Kedatangannya ke KPK merupakan bagian dari upaya melengkapi data terkait pengaduan dugaan mark-up pengadaan Bus Transjakarta yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, menurutnya.

Penggelembungan itu terjadi untuk bus-bus Transjakarta tipe tunggal medium (bus kota terintegrasi busway) dan gandeng articulated mencapai Rp53.476.770.800.

Kerugian tersebut disebabkan adanya perbedaan angka dalam lima paket lelang. “Telah terjadi kecurangan dan kolusi dalam pengadaan bus sebanyak 656 unit,” katanya.

Muncul lantaran dalam proses lelang pihak panitia lelang Dinas Perhubungan membuat klasifikasi melalui lima paket lelang dengan daftar harga yang berbeda-beda. Maka setiap perusahaan pengadaan bus otomatis ikut mendapatkan harga yang berbeda, kata Azas.

Pelelangan itu menjadi terpecah-pecah dan potensi mark-up semakin terlihat.

“Berbagai opsi lelang sebenarnya bisa dilakukan. Salah satunya dengan hanya membuka lelang untuk satu paket per tipe bus. Dengan hanya membuka lelang satu paket saja, maka potensi keberagaman harga dapat hilang.”

“Maka jika satu kali lelang saja dengan spesifikasi yang sama, dapat mengirit keuangan sampai Rp53 miliar,” katanya.

Jokowi diduga mengetahui korupsi pengadaan bus kota terentegrasi busway, bus gandeng Trans Jakarta dan bus tingkat wisata Jakarta tersebut. Sebelumnya diberitakan, diduga korupsi pengadaan bus, Jokowi dilaporkan ke KPK. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diadukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh masa front anti korupsi pada senin (3/3/2014).(Red/HASMI/ARRAHMAH)