Yunani-HASMI.org| Lebih dari 200 ribu kaum muslimin di Athena Yunani yang satu-satunya ibukota negara Eropa yang tidak memiliki masjid sangat mengharapkan terealisasinya usulan perdana menteri Erdogan kepada rekan Yunaninya bahwasanya Turki siap mendanai pembangunan masjid pertama di Athena, jika pemerintah Yunani memberikan izin atas hal tersebut.
Pada pertemuan bilateral di Doha Qatar, awal pekan ini dengan seorang rekan Yunaninya, Antonis Samaras, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki bisa mendanai proyek pembangunan masjid di Athena.
“Kami sangat berterima kasih banyak kepada Perdana Menteri atas tawaran tersebut dan hal itu telah membuat kami benar-benar sangat gembira. Tapi selain dari masjid, ada masalah yang lebih penting yaitu kuburan khusus untuk kaum Muslimin. Kami selalu bisa menemukan tempat untuk melakukan ibadah shalat akan tetapi kami masih belum bisa menemukan di mana kami akan menguburkan saudara muslim kami yang wafat,” kata Mazen Rassas, wakil kepala Asosiasi Muslim Yunani kepada kantor berita Anadolu.
Rassas, seorang imigran dari Palestina, mengatakan kuburan khusus muslim ialah isu yang lebih mendesak bagi komunitas Muslim yang berada di Athena. “Saat mereka meninggal, saya tidak bisa mengirim jenazah ayah dan ibu saya ke Palestina jadi saya harus menguburkan mereka di sini.
Kami jadi terpaksa memakamkan jenazah mereka di Xanti dan Komotini,” ujar Rassas.
Sekitar 500.000 kaum Muslimin diperkirakan tinggal di Yunani, dengan sekitar 40 persen dari mereka berada di wilayah ibukota. Athena memiliki sekitar 100 masjid darurat dan pemerintah Yunani telah lama menunda rencana untuk pembangunan sebuah masjid khusus, yang tidak darurat lagi di wilayah ibukota Athena.
Negara ini tidak memperbolehkan melakukan pembangunan masjid sejak tahun 1883, yaitu tahun ketika kekhalifahan Utsmani mengevakuasi kota. (Red-HASMI/IP)