Tentang seseorang yang fasiq dan selalu minum minuman keras namun dia senantiasa sholat lima waktu, kemudian sabda Rosululloh Shollollohu 'alaihi wa sallam:
"Setiap sholat yang tidak mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar maka tidak akan bertambah apapun bagi pelakunya selain bertambah kejauhannya dari Alloh Subhanahu wa Ta'ala".
Jawaban:
Bahwasanya hadits tersebut tidaklah benar dari Rosululloh Shollollohu 'alaihi wa sallam.
Akan tetapi benar adannya bahwa sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar sebagaimana terdapat dalam firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala didalam al-Qur'an surat al-Ankabut ayat ke 45
Kemudian apapun bentuknya sesungguhnya sholat tidaklah menambahkan kejauhan dari Alloh Subhanahu wa ta'ala akan tetapi siapa saja yang sholat tentunya lebih baik dari pada yang tidak sholat, dan dengan sholat ini akan dapat mendekatkannya kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala sekalipun ia berbuat fasiq.
Adapun perkataan ibn Abbas radliallohu anhuma: "Tidaklah dirimu mendapatkan balasan terhadap sholat yang kamu lakukan selain apa-apa yang kamu fikirkan di dalamnya.." yakni bagi siapa-siapa yang melaksanakan sholat sedangkan fikirannya melayang memikirkan urusan-urusan duniawi.
Rosululloh Shollollohu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba setelah berpaling dari (selesai melaksanakan) sholatnya, tidaklah dicatat baginya (pahala) kecuali setengahnya, kecuali sepertiganya, kecuali seperempatnya sampai beliau Shollollohu 'alaihi wa sallam mengatakan kecuali sepersepuluhnya.
Karena sesungguhnya sholat ketika seseorang tersebut melaksanakannya sesuai dengan apa-apa yang diperintahkan oleh Alloh Subahanahu wa ta'ala maka dia akan mencegah dari perbuatan keji dan munkar, seandainya seseorang tersebut tidak tercegah dari perbuatan keji dan munkar maka ini berarti orang tersebut telah menghilangkan kesempurnaan dari sholat tersebut sekalipun dia adalah seorang yang taat.
Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surat Maryam ayat 59 yang artinya: "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan".
Yang dimaksud dengan menyia-nyiakan sholat tersebuat adalah menyepelekan kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam sholat itu sendiri salah satunya adalah kekhusyuan di dalam sholat. Wallohu A'lam.
(Fatawa Kubro).