Generasi Sukses Berawal Dari Rumah

CG-01Kesuksesan seseorang bukanlah sesuatu yang sifatnya instan. Keberhasilan seseorang juga bukanlah  proses yang sebentar. Namun Kesuksesan dan keberhasilan dalam hidup seseorang merupakan rangkaian peristiwa yang banyak faktornya. Diantara faktor utama yang sangat menentukan kesuksesan seseorang adalah faktor keluarga. Dari keluarga inilah seseorang bertolak menaiki tangga-tangga kesuksesan dan keberhasilan. Rumah benar-benar ibarat batu loncatan pertama yang digunakan seseorang meraih karier dan citanya.

Sejarah Telah Membuktikannya
Kalau kita pelajari sejarah banyak orang sukses berawal dari keluarga dan rumahnya. Sebagai contohnya tidaklah usah jauh-jauh. Keluarga nabi  sendiri adalah teladan dalam hal ini. Kesuksesan nabi  dalam berdakwah dan mendirikan masyarakat Islami sangat ditopang oleh anggota keluarga yang solid. Istri beliau Khodijah  adalah donatur dakwah yang rela menggadaikan seluruh hartanya demi surga. Dia kucurkan dana besar-besaran demi kelancaran proyek dakwah nabi  . Aisyah  yang juga istri beliau adalah cendekia dari kalangan wanita yang tiada bandingnya. Hamzah  paman nabi ,  merupakan pembesar yang sangat disegani dan ditakuti. Ali bin Abi Tholib  menantu nabi  , adalah pemuda tangguh di medan jihad dan tak terkalahkan. Utsman bin Affan  , juga menantu nabi yang jutawan dan dermawan. Abu Bakar as Shiddiq  , adalah mertua beliau yang tak seorangpun mampu menggoyang keyakinannya. Umar bin Khottob  yang juga mertua nabi adalah sosok yang disegani manusia bahkan setan.  Hasan  dan Husain   dua cucu yang bertaqwa dan menjadi penyejuk mata. Subhanalloh….keluarga yang benar-benar berkah dan penuh kesuksesan dunia dan akhirat.

Kalau ada yang berkata, “Ah itu wajar, kan keluarga nabi!” Ok, marilah kita tengok para ulama yang sukses dunia dan akhirat. Imam Bukhori   misalnya, berkat ketulusan doa sang ibu yang sholihah akhirnya kebutaan mata beliau sembuh dan akhirnya mampu menyusun kitab Shohih bukhori yang sangat monumental sepanjang zaman. Hari ini dunia mana yang tak kenal dengan imam bukhori  dan kitabnya? Contoh lain Imam syafii  .Siapa yang tak kenal dengan beliau? Semangat dan keuletan ibunya tak pernah lekang dalam memotivasi beliau untuk senatiasa duduk bersama ulama.  Wal hasil, sampai sekarang nama-nama mereka harum mewangi sepanjang masa. Bagaimana dengan keluarga kita? Semoga bisa meniti kesuksesan seperti mereka.

Sejak awal Tentukan Visi dan Misi
Keluarga ibarat miniatur masyarakat dan masyarakat seperti miniatur sebuah negara. Jika keluarga yang merupakan elemen dasar kokoh tentunya akan menjadi batu loncatan yang kuat. Tanpa adanya visi dan misi yang jelas dari keluarga maka kesuksesan seolah hanyalah angan-angan. Bisa-bisa cita-cita keluarga amburadul dan berantakan.Visi adalah pandangan dan wawasan kedepan. Ketajaman keluarga dalam menetukan visinya akan membuat mobilitas anggota keluarga akan tinggi. Kitapun telah dimotivasi nabi  jika kita berdoa meminta jannah maka jangan tanggung-tanggung. Mintalah surga firdaus yang paling tinggi dan mulia. Visi yang baik adalah visi yang mencakup cita dunia dan akhirat. Bahkan visi akhirat seharusnya lebih diutamakan karena itulah kampung abadi kita.

Adapun misi adalah tugas yang diemban dan dirasakan sebagai suatu kewajiban dan amanah dalam hidup ini. Sebagai keluarga islami misi kita adalah beribadah mentauhidkan Alloh  serta meninggikan agama Alloh  . Apapun bentuknya kesuksesan kita hendaknya kita pergunakan di jalan Alloh  . Sejak awal visi dan misi tersebut harus di tancapkan dalam-dalam dalam benak anggota keluarga.

Rancanglah Planing dan Strategi
Planing adalah peta yang nantinya akan dilalui keluarga meraih cita. Dan strategi adalah cara kita menuntaskan planning tersebut seefisien mungkin. Jika kita merencanakan untuk haji atau umroh bersama. Atau merencanakan kuliah untuk anak-anak kita atau planning yang lain tentunya harus diimbangi dengan strategi yang jitu kearah sana. Kejelian kita memainkan strategi sangat berpengaruh terhadap hasil yang kita inginkan. Anggaran belanja keluargapun harus dimanajemen dengan baik.P engeluaran yang kurang urgen harus dialihkan pada sektor benar-benar penting. Bahkan kalau bisa kita mulai melakukan saving(menabung) sebesar apapun dari penghasilan kita. Mengambil ibroh dari pelajaran ekonomi makro, saving adalah investasi. Kalau kita menabung pada dasarnya kita berinvestasi untuk masa depan kita.

Strategi lain yang bisa diambil yaitu memanfaatkan waktu luang kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Seperti mingkatkan potensi diri dengan mengikuti berbagai kursus yang mendukung visi dan misi, mencari penghasilan sampingan kalau memang dibutuhkan. Atau kalau memang mampu baik finansial maupun lainnya tidak ada salahnya belajar ke jenjang lebih tinggi. Yang jelas jangan sampai mengganggu tugas utama kita.

Kerjasama harus dibina bukan malah dibinasakan
Budaya kerjasama antar anggota keluarga harus dipupuk sejak dini. Harus juga terus dibina dan bukan malah dibinasakan. Orang tua akan kepayahan jika anggota keluarga lainnya tidak mau berperan aktif dalam mensukseskan cita-cita keluarga. Masing-masing harus memahami tugas dan kewajiban. Jangan sampai waktu untuk melaksanakan kewajiban dibenturkan dengan program-program yang sifatnya hanyalah selingan. Dan ketika memberikan tugas tentunya juga disesuaikan dengan waktu dan kemampuan.

Bentuk kerjasama dalam keluarga yang sering terlupakan adalah saling mendoakan. Inilah kunci-kunci kemudahan dalam meraih cita-cita kita yang sering terlupakan. Alangkah indahnya jika orang tua bangun malam kemudian mengajak anaknya untuk sholat dan bermunajat. Tentu ini akan menjadi spirit yang dahsyat dan luar biasa dalam rumah tangga kita.

Try and False satu hal yang biasa dalam meraih kesuksesan
Seringkali kita rencanakan cita-cita kita dengan baik dan matang. Kitapun juga sudah berjalan sesuai dengan SOP(standar operasional Prosedur) yang ditentukan. Orang yang faham akan berorganisasi akan bisa memahami bahwa serapi apapun rencana kita pasti disana ada saja faktor X. Kendala-kendala teknis di lapangan yang diluar pengetahuan kita sangat banyak. Oleh karena itu jangan segan untuk mencoba dan terus mencoba. Kalau ternyata gagal bukan berarti itu akhir segalanya. Jadikanlah kegagalan tersebut sebagai pemicu sekaligus pemacu untuk kebangkitan kita.

Ambillah ibroh dan evaluasi indikator dan faktor penyebabnya. Barangkali memang kita yang lalai. Atau bahkan kita terlalu percaya kepada kemampuan kita sehingga kita lupa bahwa segalanya ditangan Alloh  . Jangan pernah beranggapan jika kita gagal meraih cita utama kita di dunia berarti hilang segalanya.Belum tentu. Jalan kehidupan ini terlalu banyak yang mengantarkan kita pada kesuksesan. Teruskan langkah dan jangan pernah berhenti untuk selalu mencoba. Try and false satu hal yang biasa.

Mampukah Rumah Kita menjadi batu loncatan Kesuksesan Kita?
Mampu atau tidak mampu sebenarnya tergantung kita yang mengusahakannya. Tentunya atas izin Alloh. Memang sangat dibutuhkan komitmen bersama sehingga satu sama lain bukan malah melemahkan bahkan menghancurkan. Betapa banyak generasi yang hancur dari rumah sendiri. Oleh karena itu desainlah rumah kita ibarat sekolah bahkan seperti pesantren yang mengantarkan kita kepada kesuksesahan dunia akhirat? Semoga rumah kita selalu menjadi awal kesuksesan kita. Aamiin. Wallohu adalah’lam bishowab.

(Red-HASMI/Gerimis)

Check Also

Bahaya Fitnah Kecantikan Wanita

Tampil cantik, itulah yang diinginkan oleh setiap wanita. Tidak jarang untuk bisa tampil cantik sebagian …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot