Islam Agama Fitroh

Islam Agama Fitroh

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitroh Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitroh itu. Tidak ada perubahan pada fitroh Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. al-Rum [30]:30).

Di dalam ayat ini Alloh [swt] memerintahkan Rosululloh [saw] untuk mengokohkan diri dan komitmen tiada henti kepada syari’at-Nya, yaitu Islam (Lihat ad-Durrul Mantsur tentang tafsir ayat tersebut). Islam adalah agama fitroh yang menjadi peta asli penciptaan manusia. Manusia diciptakan dengan fitroh mendekat dan menta’ati Robbnya, bukan mendua dan mensekutukan-Nya dengan apapun juga. Fitroh tauhid itulah yang menuntun manusia kepada semua sikap dan perilaku kebaikan dalam hidupnya. Dengarkanlah bagaimana fitroh itu merubah bangsa jahiliyah menjadi muslim robbani:

“…Dahulu kami memang orang-orang jahil dan bodoh; kami menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan pekerjaan-pekerjaan keji, memutuskan silaturahmi, menyakiti tetangga dan kaum kerabat. Yang kuat waktu itu memakan yang lemah. Hingga datanglah masanya Alloh [swt] mengirimkan Rosul-Nya kepada kami dari kalangan kami. Kami kenal asal-usulnya, kejujurannya, ketulusan dan kemuliaan jiwanya. Ia mengajak kami untuk mengesakan Alloh [swt] dan mengabdikan diri pada-Nya, dan agar membuang jauh-jauh apa yang pernah kami sembah bersama bapak-bapak kami dulu, berupa batu-batu dan berhala. Beliau menyuruh kami bicara benar, menunaikan amanah, menghubungkan silaturahmi, berbuat baik kepada tetangga dan menahan diri dari menumpahkan darah yang dilarang Alloh [swt]. Dilarangnya kami berbuat keji dan zina, menge-luarkan ucapan bohong, memakan harta anak yatim, dan menuduh berbuat jahat terhadap wanita yang baik-baik. Lalu kami benarkan ia dan kami beriman kepadanya, dan kami ikuti dengan taat apa yang disampaikannya dari Robbnya. Lalu kami beribadah kepada Alloh Yang Maha Esa dan tidak kami persekutukan sedikitpun juga, dan kami haramkan apa yang dihalalkan-Nya…”

Demikianlah bertemu dua fitroh, fitroh penciptaan dan fitroh aturan dari yang Maha Rohman, Alloh Robbul ‘Alamin. Seandainya manusia beragama Islam dengan benar seperti yang diajarkan dan dituntunkan oleh Rosul-Nya, maka semua fitroh penciptaan itupun tetap berada dalam kemurnian dan kebersihan.

Tetapi, peta itupun akhirnya berubah, saat setan yang diketuai oleh Iblis enggan dan angkuh untuk menta’ati perintah Alloh [swt]. Dia pun bersumpah untuk melakukan semua upaya untuk merubahnya. Semua fitroh kemuliaan dan kebersihan manusia itu dirubah oleh setan menjadi kehinaan dan kotoran yang menjijikan. Rosululloh [saw] mengingatkan:

إِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ مُسْلِمِيْنَ ، فَأَتَتْهُمُ الشَّيَاطِيْنُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِيْنِهِمْ ، فَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ ، وَأَمَرَتهُمْ أنْ يُشْرِكُوْا بِي مَالَمْ أُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً

“Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keada-an hanif Islam, lalu setan pun mendatangi mereka dan menyele-wengkan mereka dari Agama (Islam) mereka. Mereka haramkan apa yang Aku halalkan serta diperintahkan untuk menyekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak Aku turunkan dalil bukti kebenarannya sedikitpun.” (HR. Muslim)

Setan menjerumuskan manusia untuk lebih mencintai atau menye-nangi kesyirikan atau kekufuran, menyembah dewa-dewi, nyi roro kidul, keris sakti mandraguna, kebo bule kyai selamet, kuburan mbah-mbah dan para wali, para romo dan para normal, dukun-dukun kotor dengan semua praktek ritual, sesaji, ruwatan dan lain-lainnya.

Setan menjerumuskan kemuliaan dan kebersihan jiwa manusia untuk lebih suka pada kubangan free sex, trans gender, kaum homo dan lesbi, fly dengan khomr atau nafza, telanjang bebas, dan banyak kehinaan yang memalukan lainnya. Alloh [swt] berfirman:

“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan mem-bangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Alloh), lalu benar-benar mereka merubahnya”. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Alloh, Maka Sesungguhnya ia men-derita kerugian yang nyata.” (QS. an-Nisa [4]:119)

Hasan al-Bashri [rahimahu] mengatakan bahwa merubah ciptaan Alloh [swt] dalam ayat ini adalah “al-Wasym” (pembuatan tato). Sedangkan menurut Ibnu `Abbas [ranhu], Mujahid, Ikrimah, Ibrohim an-Nakhoi, Al-Hasan, Qotadah, as-Sudiy, ad- Dohhak, dan al-Khurosani  mengata-kan bahwa yang dimaksud dengan merubah ciptaan Alloh [swt] dalam ayat ini adalah “agama Alloh [swt]”.

Kalau kita lihat penafsiran dua ulama salaf tentang merubah ciptaan Alloh [swt] dalam ayat di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa upaya setan menyelewengkan manusia dari fitroh kemanusiaannya dan agamanya yang suci adalah dengan membuat berbagai agama setan sebagai penganti agama Islam sampai kepada merubah ciptaan bentuk manusia itu sendiri. Mengukir alis, mentato tubuh, meng-konde rambut dan lain-lain.

Islam adalah agama fitroh, berasal dari Pemilik fitroh dan mengajarkan yang fitroh, mulia, suci dan bersih. Bukan Islam dan keluar dari Islam pasti hina, keji dan kotor, walaupun dibalut dengan jubah berwarna “huruf  Islam”. Renungkanlah!!! Sadarlah wahai Insan!!!

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot