KAIRO (www.hasmi.org) Mesir,lelaki bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak pejabat Kementerian dalam Negeri hingga tewas di luar kediamannya.
Pembunuhan terhadap Jendral Mohamed Saeed,nama pejabat Kemdagri Mesir itu,tak sedikit yang menuding dilakukan para militan terhadap pemerintah yang sedang mulai menata negara yang dilanda krisis politik di tiga tahun terakhir ini.
Mesir sendiri telah menyelesaikan referendum untuk menetapkan konstitusi baru di negeri itu. Pemerintah juga sudah menetapkan akan menggelar pemilihan presiden terlebih dulu,sebelum menggelar pemilu parlemen.
Jenderal Abdel Fattah al Sisi, tokoh di balik penggulingan presiden Mohamad Mursi di Juli 2013,diperkirakan akan mengajukan diri sebagai calon presiden dalam beberapa hari ke depan. Langkah itu tentu saja akan membuat geram Al-Ikhwan Al-Muslimun (IM),kelompok pendukung utama Mursi.
“Ini merupakan pertanda apa yang akan terjadi di masa depan. Maju sebagai presiden akan memperparah kekerasan antara militer dengan kelompok Islamis,” kata Anna Boyd, dari lembaga analisis pertahanan dan militer, IHS Jane’s.
IM menuding Sisi sebagai dalang penggulingan Mursi,presiden pertama yang terpilih secara demokratis di Mesir. Sementara ribuan pendukung Mursi juga tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan pada Agustus silam.
Tidak hanya warga sipil,anggota kepolisian dan militer yang tewas dalam penyerangan oleh pasukan bersenjata terbilang banyak.
Penembakan Saaed terjadi hanya beberapa jam sebelum Mursi dihadapkan ke muka pengadilan,yang bertempat di gedung akademi kepolisian di kairo. Ia di dakwa melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap petugas polisikeika meloloskon diri dari penjara,di masa pergolakan melawan Rezim Hosni Mubarak.
Dalam persidangan Mursi,yang juga didakwa dalam tiga kasus lainnya,disekap di dalam kurungan kaca yang dilengkapi dengan sistem audio yang bisa dikendalikan oleh pengadilan. Itu dilakukan agar dia tidak meneriakan slogan anti sisi dan pemerintah berkuasa,yang kini didukung oleh militer,seperti yang terjadi di persidangan sebelumnya.
Tetapi Mursi,dalam satu kesempatan masih bisa menyatakan dia adalah presiden Mesir yang sah.
“Anda siapa? Tidakkah Anda mengenal saya?” teriak Mursi kepada hakim.
“Saya adalah kepala pengadilan pidana Mesir,” jawab sang hakim.
Sementara para pemimpin IM yang juga didakwa bersama Mursi tetapi ditahan di kurungan kaca yang berbeda, sempat melambaikan tangan ke orang-orang yang memadati ruang sidang tersebut.(Red/HASMI/NABAWIA)