Pola hidup seks bebas dikalangan muda-mudi sudah menjadi hal yang tidak asing ditelinga kita. pelakunya bukan hanya dari kalangan- kalangan umum maupun PSK, bahkan golongan para artispun tidak ketinggalan meramaikan kasus ini. Mungkin yang masih hangat adalah kasus Luna-Ariel-Cut Tari, mereka terlibat perbuatan cabul, padahal mereka bukanlah pasangan suami istri. Atau mungkin yang terakhir adalah kabar kehamilan diva pop Indonesia, Krisdayanti yang sudah menginjak bulan ke-5, padahal ia baru saja melangsungkan pernikahan dengan suaminya yang baru belum genap 4 bulan. Dan banyak lagi kasus lainnya.
Ironisnya, para pelaku cabul tersebut tidaklah merasa bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran asusila. Salah seorang artis yang terlibat perzinahan hingga hamil diluar nikah, Sheila Marcia secara blak-blakkan mengatakan, “semua itu nggak perlu disesali. Buat saya itu pengalaman baik dalam hidup ini, dan memotivasi saya supaya lebih baik lagi di dalam menatap masa depan,” katanya. Walaupun kita tahu bahwa ia adalah seorang non muslim, akan tetapi dari pernyataannya yang begitu enteng mengatakan bahwa perbuatan cabul atau seks bebas dikalangan artis sudah menjadi hal yang sangat biasa dan lumrah terjadi. Bahkan merupakan sebuah konsekuensi. Astagfirulloh, benarkah demikian??
Bahkan lebih parah, mungkin saja merekapun tidak menyadari bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan dosa yang pelakunya diancam oleh Alloh dengan adzab yang pedih.
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Alloh dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Alloh (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan ia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal sholih. Maka itu kejahatan mereka diganti Alloh dengan kebajikan dan adalah Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Furqon [25]: 68-70)
Dalam ayat tersebut, Alloh menggandengkan zina dengan syirik dan membunuh jiwa. Dan vonis hukumannya adalah kekal dalam adzab berat yang berlipat ganda, selama pelakunya tidak menetralisir hal tersebut dengan cara bertaubat, beriman dan beramal sholih.
Tidak sampai disitu, perilaku dari adik-adik kita para pelajarpun sudah sangat di luar batas. Pacaran yang menjadi budaya negeri sudah merusak tatanan sosial kehidupan. Kalau kita rinci kasusnya, mungkin tidak akan ada habis-habisnya. Sebagai contoh mungkin sebut saja namanya Bunga (nama samaran), ia sudah biasa melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Bahkan setiap melakukan hubunga seks dengan pacarnya selalu di rumahnya.” Lebih ironis lagi, ketika itu sang mama ada didalam rumah dan tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya itu. Sungguh keterpurukan yang sangat nyata.
Perilaku semacam ini seharusnya bisa cepat ditanggulangi. Juga kepada para orang tua diharapkan untuk senantiasa memperhatikan pergaulan anak-anaknya. Jangan biarkan anak-anak kita terjatuh ke dalam pergaulan yang salah, karena resikonya sangat besar baik di dunia maupun di akhirat.
Perilaku seks bebas dikalangan remaja juga menjadi salah satu cara untuk meluluhkan hati orang tua manakala sang anak tidak diizinkan oleh orang tuanya untuk menikah, jelas ini masalah baru. Ketika sang anak merasa keinginannya untuk menikah dengan pacarnya ditolak oleh orang tuanya dengan berbagai alasan tentunya, maka ini menjadi pendorong bagi si anak untuk melakukan seks diluar nikah, yang akhirnya nanti diharapkan ketika mendapati ia hamil, maka sang orang tua akan mengizinkannya untuk menikah walaupun dengan keadaan terpaksa. Kasus ini bukanlah hal yang baru tentunya, terlalu banyak fakta di lapangan yang berbicara demikian.
Jika sudah demikian, masihkah berharap rumah tangga yang dibangun atas dasar Married By Accident (MBA) akan berlangsung secara baik dan berkah? Wallahu a’lam, kita tidak mengetahui hal tersebut, karena itu adalah masalah ghoib. Akan tetapi kita bisa melihat beberapa contoh yang terjadi di lapangan, pernikahan yang dibangun atas dasar “kecelakaan” kebanyakannya adalah tidak bertahan lama. Karena dasar yang dibangun dalam rumah tangga mereka adalah berdasarkan nafsu dan kepura-puraan belaka. Tidak ada unsur saling menyangi dan mengasihi karena Alloh .
Berbeda dengan pernikahan yang dibangun atas dasar syari’at yang diajarkan oleh Alloh melalui Rosul-Nya. Proses yang dilakukanpun benar-benar terjaga dari pelanggaran syari’at. Mereka menikah atas dasar beribadah kepada Alloh . Saling menyayangi dan mencintai, membangun keluarga sakinah, mawaddah dan rohmah. Tentu ini adalah sebuah pernikahan yang didambakan oleh setiap orang.
Jadi kesimpulannya bahwa MBA adalah kerusakan moral yang sangat nyata dalam kehidupan. Bukan hanya negatif dalam pandangan sosial masyarakat, pun lebih-lebih syari’at pun mengecam perbuatan itu. Kemudian Alloh juga memberitahukan bahwa praktek zina adalah seburuk-buruk jalan, karena merupakan jalan kebinasaan, kehancuran dan kehinaan di dunia, siksaan dan adzab di akhirat nanti.
Oleh karenanya, Alloh memerintahkan Rosululloh untuk memerintahkan orang-orang mukmin agar menjaga pandangan dan kemaluan mereka, juga diberitahukan kepada mereka bahwa Alloh selalu menyaksikan amal perbuatan mereka.
Semoga dengan uraian di atas jelaslah bagi kita tentang realitas kehidupan saat ini. Semuanya terlihat nyata di lapangan dan sekaligus ini menjadi PR buat kita. Pergaulan bebas yang sudah tidak terkontrol ini harus segera dibenahi. Tidak ada jalan yang pas untuk merubah itu saat ini kecuali dengan jalan dakwah. Dakwah yang damai dan murni dari unsur-unsur kepalsuan.
Semoga Alloh menjaga kita dari perbuatan tercela dan menyelamatkan kita baik di dunia maupun di akhirat. Amin.