Nablus – Yayasan Solidaritas HAM Internasional menyebutkan bahwa telah terjadi eskalasi kejahatan Israel terhadap Masjid di kota Tepi Barat, Jalur Gaza dan Wilayah jajahan tahun 1948.
Al-Baitawi, peneliti pada Solidaritas Internasional menegaskan, sejak awal tahun 2010 sampai Kamis (7/10) terjadi 18 kejahatan Israel terhadap masjid, berupa pembakaran, penghancuran dan menulis slogan rasis pada dinding-dinding masjid. Kasus ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 2009 yang hanya mencapai sekitar 14 kasus kejahatan.
Berikut ini merupakan kejahatan Israel terhadap Masjid seperti dipaparkan Al-Baitawi:
– Tanggal 22 Februari 2010, pemerintah Israel membuat kebijakan memasukkan Masjid Al-Ibrahimi di Hebron dan Masjid Bilal bin Rabah (Qubbah Rahil) di kota Bethlehem dalam daftar peninggalan sejarah Yahudi.
-Tanggal 22 Ferbruari 2010, sekelompok pemukim Yahudi mengotori tempat-tempat keagamaan Islam di desa Kafl Haris dekat Salfit, dan melakukan pengrusakan.
-Tanggal 14 Maret 2010, pemerintah Israel menetapkan kebijakan penghancuran Masjid Salman Al-Farisi di desa Burin dekat Nablus.
-Tanggal 14 April 2010, sekelompok pemukim Yahudi membuat slogan penistaan terhadap Islam di dinding Masjid Bilal bin Rabah di desa Hawarah Selatan Nablus.
-Tanggal 27 April 2010, otoritas Israel melarang memasukan 145 dus ubin untuk Masjid Al-Aqsha yang diberikan pemerintah Turki.
-Tanggal 3 Mei 2010, sekelompok warga Israel melakukan pembakaran di Masjid Pusat desa Laban Selatan Nablus yang menyebabkan sebagian besar bangunan masjid terbakar.
-Tanggal 4 Mei 2010, pasukan Israel menghancurkan Masjid di kota Rafah Jalur Gaza setelah menyerbu wilayah ini.
– Tanggal 8 Mei 2010, sekelompok ekstrimis Yahudi menyerang Masjid Umar bin Khattab di desa Abtan dekat kota Haifa. Mereka menulis slogan Israel menyerukan penghancuran masjid, dan slogan menyerukan perang terhadap Arab.
-Tanggal 22 Mei 2010, sekelompok ekstrimis Yahudi menyerang mushola Masjid Sam’an di kota Qalqilia, mereka menulis slogan penistaan kaum muslimin di dinding masjid.
-Tanggal 9 Juli 2010, sekelompok ekstrimis Yahudi menodai kehormatan Masjid Nabi Daud di kota Al-Quds dan melakukan ritual Yahudi di dalamnya.
-Tanggal 13 Juli 2010, pasukan Israel menyerbu masjid al Qazazin di kota tua Hebron. Para tentara menyerbu dan memotretnya dengan cermat.
-Tanggal 25 Juli 2010, ekstrimis Yahudi berupaya membakar pintu barat Masjid Hasan Bek dan tembok plastik yang menempel padanya di kota Yafa.
-Tanggal 30 Juli 2010, otoritas Israel memberitahu ketua majlis pelayanan Khirbah di lereng timur Propinsi Tubas untuk menghancurkan masjid desa yang luasnya mencapai 100 meter.
-Tanggal 10 Agustus 2010, sekelompok warga Yahudi mempropagandakan penistaan terhadap Rasulullah dan Islam di dekat masjid Kafl Haris dekat Salfit.
-Tanggal 21 Agustus 2010, pasukan Israel membuat kebijakan untuk menghancurkan masjid di Kamp Jalzun dekat Ramallah.
-Tanggal 26 Agustus 2010, sekelompok warga Israel berupaya menyerbu Masjid al Ain di Salwan dekat al Quds dan menguasainya di bawah pengawasan pasukan Israel.
-Tanggal 12 September 2010, polisi Israel menyerbu mushola Al-Qubla di masjid Al-qsha dan melakukan pengrusakan.
-Tanggal 3 Oktober 2010 warga Yahudi membakar masjid al Anbiya di kota Bait Fajar dekat Bethlehem, yang menyebabkan sebagian besar peralatan terbakar dan beberapa mushaf al Qur’an, mereka menulis slogan penistaan terhadap Islam di dindingnya.
Al Baitawi menuntut Israel untuk menjaga tempat suci dan tidak menjadikannya sebagai target pengrusakan. Hal itu sesuai dengan hukum Internasional, dan mengijinkan warga untuk menunaikan ibadah sesuai agama mereka dengan kebebasan penuh.(infopalestina)