AUSTRALIA-HASMI.org| Pasca September lalu, Faceless; dari kelompok anti-Islam menghina Islam dan mengolok-olok syariat cadar, kini Australia kembali panas terkait dengan rencana untuk memberikan kelas tentang agama Islam di sekolah-sekolah. Kelompok anti Islam telah mempropokasi dengan menyebarkan selebaran yang dimasukkan ke dalam kotak surat-kotak surat milik warga.
“Tindakan Ini lebih dari Islamophobia,” ujar Keysar Trad, dari Federasi Dewan Islam Australia, kepada ABC News pada Rabu, Oktober 10. “Ini menghasut ketakutan di Australia.” Lanjutnya lagi
Leaflet disebarkan oleh Q Society, sebuah kelompok anti-Islam yang berkampanye melawan apa yang mereka sebut sebagai “Islamisasi Australia”, pada kotak surat di Victoria.
Dalam selebaran tersebut tertulis “SAVE OUR SCHOOLS – BE AWARE (selamatkan sekolah kita) Pemerintah Australia sudah menyukai dan mendukung agama, sejarah dan kebudayaan Islam di sekolah-sekolah,”.
Selebaran tersebut menargetkan program pengajaran yang disebut “Belajar Dari Yang Lain” yang bertujuan untuk mengajarkan tentang agama yang berbeda dalam upaya untuk meningkatkan kerukunan budaya di Australia. Kelompok ini berasumsi bahwa program untuk menawarkan ajaran Islam, yang didanai oleh LSM Australia, melanggar nilai-nilai Yudeo-Kristen di Australia. Kelompok anti-Islam mengatakan bahwa selebaran tersebut disebarkan secara nasional.
“Selebaran Ini telah disebarkankan melalui Australia di setiap negara bagian,” ungkap Debbie Robinson, wakil presiden Q Society.
Menurut kelompok ekstrimis ini, sekolah Australia memiliki akar sekular dan berupaya menyebarkan pemahaman lintas agama. Q Society telah menyebabkan kegemparan bulan lalu setelah mengundang Geert Wilders politisi Belanda, yang terkenal anti-Islam, untuk memberikan pidato di Australia.
Selebaran tersebut telah memicu kemarahan di kalangan warga Australia. Para penduduk Victoria berpendapat bahwa selebaran mengarah untuk mengobarkan kebencian terhadap umat Islam. (Red-HASMI).