.:: Ketegangan Mesir – Israel Terus Memburuk.

Tengah malam tadi, Kedutaan Israel di Kairo diserbu demonstran. Demonstran menghancurkan dinding kedutaan dan mengacak-acak dokumen kedutaan. Duta Besar Israel untuk Mesir, Yitzhak Levanon, dievakuasi dengan pesawat militer keluar dari negeri itu.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera meminta bantuan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, juga menghubungi rekannya di AS, Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta. Intinya, Israel meminta AS untuk membantu melindungi Kedutaan Israel dari serangan.

Serangan demonstran terhadap Kedutaan Israel, ditengarai sebagai tanda memburuknya hubungan antara Mesir dan Israel. BBC melaporkan, protes di luar Kedutaan Israel sebetulnya telah berlangsung sejak 18 Agustus 2011. Ketika itu, 5 polisi Mesir tewas. Kelimanya diduga tewas ditangan pasukan Israel.

Pejabat Mesir mengatakan, kelima polisi Mesir tersebut terbunuh ketika tentara Israel memburu para militan yang menyeberangi perbatasan kedua negara. Tentara Israel memburu kaum militan, karena sebelumnya bus yang berisi warga sipil Israel di kawasan Eilat, resor Laut Merah, diserang oleh kelompok bersenjata. Delapan orang tewas dalam kejadian itu.

Tewasnya 5 polisi Mesir di tangan Israel, diikuti dengan demonstrasi ratusan warga Mesir di luar Kedutaan Israel. Mereka membakar bendera Israel dan menuntut pengusiran Duta Besar Israel. Pemerintah Mesir menyatakan, kematian polisi mereka tidak dapat diterima.

Namun, Israel menolak untuk bertanggung jawab, meski mereka menyatakan menyesal dengan kematian polisi tersebut. Menteri Pertahanan Israel mengatakan, ia telah memerintahkan dibentuknya tim investigasi gabungan untuk menyelidiki insiden tersebut bersama tentara Mesir.

 Tewasnya polisi Mesir di tangan Israel dan diserangnya Kedutaan Israel oleh Mesir, menandai meningkatnya eskalasi ketegangan antara kedua negara. Setelah Mesir dan Israel menjalani hubungan cukup harmonis di masa kepemimpinan Hosni Mobarak, kini perjanjian damai berumur 30 tahun di antara keduanya mengalami ujian besar pasca jatuhnya kepemimpinan Mubarak.

 Di bawah Mubarak, hubungan diplomatik antara Mesir dan Israel memang sangat stabil. Padahal, sebelum Mubarak memimpin, sejarah kedua negara dipenuhi konflik. Kini, memburuknya hubungan Israel dan Mesir, semakin menyebarkan ketakutan di antara pejabat Israel tentang masa depan Mesir dan hubungan kedua negara, di tangan pemerintahan yang baru. (Redaksi-HASMI//V).

Check Also

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Ahad, 14 Mei 2023

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Dengan Tema : 🌷 “Tarbiyah Romadhon Melahirkan Mujahid Dakwah” …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot