www.hasmi.org| Ini adalah sebagian dari kejahatan Iran dan kaum Rafidhah terhadap Ahlus Sunnah di Suriah yang menentang penguasa tiran Basyar Asad.
Dalam rentang waktu dua puluh tahun yang silam, sejak masa pemerintahan Hafizh Asad, Iran telah menyumbangkan dana sebesar 120 milyar dollar AS untuk menopang rezim Nushairiyah di Suriah dan demi tersebarnya paham Rafidhah (Syi’ah) di negeri Syam yang mayoritas penduduknya adalah Ahlus Sunnah. Kemudian, pada masa kekuasaan Basyar Asad dan dalam rentang waktu delapan belas bulan (sejak Maret 2011 hingga sekarang) Iran telah menyumbangkan dana senilai hampir 10 milyar dollar AS sebagai bantuan keuangan untuk pemerintahan Basyar Asad. Tidak hanya itu saja, bahkan Iran juga mengirimkan tentara dan persenjataan serta terlibat langsung dalam operasi-operasi militer yang membunuh ratusan jiwa dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Suriah.
Mantan Perdana Menteri Suriah yang kini mendapatkan swaka di Yordania, Dr. Riyadh Hijab, berkata kepada pers pada bulan Agustus 2012, “Sesungguhnya para pengawal khusus Basyar Asad adalah perwira-perwira Iran dan tentara Hizbullah Lebanon. Sedangkan biro penasihat khusus Basyar Asad adalah para ahli strategi dari Rusia dan dari Pengawal Revolusi Iran.”
Riyadh Hijab juga menambahkan bahwa Iran-lah yang mendesak Basyar Asad agar menggunakan kekuatan militer yang keras untuk menghadapi rakyat Suriah.
Riyadh Hijab juga menambahkan bahwa Irak telah membuka lebar wilayahnya untuk jalur masuk bagi para tentara Iran dan persenjataan mereka menuju Suriah.
Di Iran sendiri beberapa marja’ (Imam yang menjadi rujukan) Syi’ah telah mengeluarkan fatwa keagamaan yang meminta kepada seluruh umat Syi’ah agar mendukung pemerintahan Basyar Asad an-Nushairi dan menegaskan bahwa dukungan ini adalah salah satu bentuk jihad fi sabilillah.
Beberapa bulan yang silam, Presiden Iran Ahmadinejed berkata, “Saya bergembira dan bahagia karena Basyar Asad telah melumpuhkan dan menghancurkan geng-geng kriminal di Suriah.” Ini berarti, rakyat Suriah yang melakukan revolusi menentang kezhaliman tidak lain adalah geng-geng kriminal dalam pandangan Ahmadinejed.
Ahmadinejed juga berkata bahwa Iran berdiri bahu membahu dengan Basyar Asad dalam perangnya terhadap Amerika. (Kita bertanya-tanya kapan rezim Suriah pernah berseteru dengan Amerika?)
Pada zaman awal revolusi Iran, Khomeini pernah mengeluarkan fatwa yang masyhur bahwa partai Ba’ats adalah kafir. (Kini semua orang tahu bahwa Hafizh Asad dan puteranya, Basyar Asad serta para pengikutnya dan mayoritas penganut Nushairiyah adalah dari golongan partai Ba’ats. Pertanyaannya adalah kenapa Iran memerangi Partai Ba‘ats yang di Irak [Saddam Husain] dan mendukung mati-matian Partai Ba‘ats yang di Suriah? Bukankah kedua-duanya dari Partai Ba’ats? Jawabannya tidak lain adalah karena Saddam Husain dari kalangan Ahlus Sunnah sedangkan Basyar Asad dari kalangan Syi’ah).
Pada tanggal 16 September 2012 Wakil Presiden Irak, Tharik al-Hasyimi menyatakan bahwa Iran sejak bulan-bulan terakhir ini telah menggunakan wilayah udara dan darat Irak untuk mengangkut para tentara dan persenjataan Iran guna membantu Basyar Asad.
Kemudian pada tanggal 17 September 2012, Panglima Tentara Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Muhammad Ali Ja’fari berkata, “Angkatan Bersenjata Iran ada di Suriah dan di Lebanon untuk membela dan mempertahankan Basyar Asad.”
Surat-surat kabar internasional dan Arab juga telah melansir berita-berita tentang keberadaan Angkatan Bersenjata Iran di Suriah yang dipimpin oleh Jenderal Muhammad Radhi Zahidi. Angkatan bersenjata Iran ini telah secara langsung ikut berperang menghadapi rakyat Suriah di beberapa kota-kota Suriah.
Panglima Angkatan bersenjata Iran, Jenderal Qasim Sulaimani, disertai sejumlah besar perwira tinggi Iran telah berkunjung ke ibu kota Suriah, Damaskus, untuk mengatur strategi militer dalam memerangi demonstran Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Suriah.
Sementara itu di Lebanon, pemimpin Hizbullah, Hasan Nashrullah, berkata, “Kami bersama Iran bahu membahu dengan Basyar Asad karena ia adalah simbol perlawanan terhadap Israel.” (Apakah Hasan Nashrullah lupa bahwa Basyar Asad dan kaum Rafidhah di Lebanon telah membunuh ribuan rakyat Palestina di kamp-kamp pengungsian mereka di Suriah dan Lebanon?)
Pemimpin Hizbullah, Hasan Nashrullah juga berkata, “Duhai penuntutan bela atas darah Husain !!” Dengan seruannya ini ia mengajak umat Syi’ah untuk melancarkan balas dendam terhadap Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Suriah dan Lebanon dengan dalih bahwa mereka adalah anak cucu Daulah Umawiyah.
Pemimpin Hizbullah yang jahat ini, Hasan Nashrullah telah menyuplai tentara dan persenjataan ke Suriah untuk membunuhi rakyat sipil Suriah yang tak berdosa. Di samping itu Hizbullah juga menyerahkan para pelarian dan pengungsi dari Suriah kepada tentara Basyar Asad sehingga kesudahan mereka adalah mati di penjara-penjara Basyar Asad.
Di Irak, Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki yang berpaham Syi’ah berpihak sepenuhnya kepada pemerintahan Basyar Asad dalam memerangi rakyat Suriah. Ia telah mengirim bantuan keuangan kepada Basyar Asad sebesar lima milyar dolar AS. Tidak hanya itu, partai-partai Syi’ah di Irak juga mengirim tentara dan persenjataan untuk Basyar Asad serta menutup rapat-rapat perbatasan Irak di hadapan para pelarian kaum Muslim Suriah yang hendak menyelamatkan diri dari kekejaman Basyar Asad.
Seorang ulama besar rujukan Syi’ah di Baghdad, Jalaluddin ash-Shaghir tampil di masjid Baratsa, Baghdad, dengan mengatakan, “Sesungguhnya al-Mahdi ketika nanti keluar ia akan membunuhi orang-orang Kurdi di Irak dan Suriah.”
Sebelumnya, Presiden Iran Ahmadinejed pernah mengatakan bahwa pemerintahan Basyar Asad akan tetap eksis dan sekali-kali tidak akan terkalahkan karena al-Mahdi yang memiliki tangan-tangan tersembunyi dan ikut mengatur di alam ini senantias bersama Basyar Asad.
Dari Yaman, kelompok Hutsi yang berpaham Syi’ah mengirimkan para sukarelawannya yang bersenjata untuk mendukung Basyar Asad dalam perangnya melawan Ahlus Sunnah wal Jama’ah di Suriah.
Inilah beberapa fakta yang menunjukkan keterlibatan Iran dan umat Syi’ah umumnya dalam membantu penguasa zhalim Basyar Asad. Sebenarnya mereka berbeda ideologi politiknya dengan Basyar Asad, akan tetapi karena Basyar Asad menghadapi Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maka umat Syi’ah sedunia bersatu padu menolongnya.
Maka waspadalah kaum muslimin di Indonesia, sesungguhnya konspirasi Bathiniyah dan sekte-sekte sesat sangat banyak. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan kitabullah yang agung, al-Qur’an al-Karim dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam agar para kelompok pembuat makar itu tidak dapat menipu kalian.
Sebagai penutup dari seruan kami ini adalah alhamduliLLahi Rabbil’alamin. Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, para keluarga dan sahabatnya hingga hari kiamat. (Red-HASMI)
Jakarta, 26 September 2012
Oleh : Syaikh Ghayyats Abdul Baqi