Keutamaan Shalat

berjamaah

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin rahimakumulloh

Shalat merupakan salah satu rukun Islam dan amal yang paling utama setelah syahadatain. Barangsiapa menolak kewajibannya karena tidak paham maka dia harus dipahamkan tentang wajibnya shalat tersebut, sedangkan barangsiapa yang tidak meyakini tentang wajibnya shalat (menentang) maka dia telah kafir. Dan bagi siapa yang meninggalkan shalat karena menggampang-gampangkan atau malas, maka wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah. Nabi  bersabda :

(( إِنَّ بَيْنَ الرَجُلِ وَ بَيْنَ الشِرْكِ وَ الْكُفْرِ تَرْكُ الصَلاَةِ ))

“Sesungguhnya perbedaan antara seseorang (muslim) dengan kesyirikan, dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)

Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang agung. Ia merupakan tiang agama ini, yang tentunya tidaklah akan berdiri tegak kecuali dengan adanya tiang tersebut. Bahkan shalat merupakan amal yang paling utama dibandingkan dengan berbuat baik kepada orang tua dan jihad fi sabilillah. Suatu kali Abdulloh bin Mas’ud  pernah bertanya kepada Rasululloh  :

((  أَيُ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا، قُلْتُ: ثُمَّ أَيِّ؟ قَالَ بِرُّ الوَلِدَيْنِ، قُلْتُ ثُمَّ أَي؟ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ))

“Wahai Rasululloh, amal apakah yang paling mulia? Nabi  bersabda: ‘Melaksanakan shalat tepat pada waktunya’, saya berkata, ‘kemudian apa lagi?’ Nabi  bersabda: ‘berbuat baik kepada kedua orang tua’, saya berkata, ‘kemudian apalagi?’ Nabi  bersabda: Jihad dijalan Allah.” (HR. Muslim)

Shalat merupakan kewajiban mutlak yang tidak pernah berhenti kewajiban melaksanakannya sekalipun dalam keadaan takut, sebagaimana firman Allah :

“Peliharalah segala shalat (kalian), dan (peliharalah) shalat wustha. Jika kalian dalam keadaan takut (akan bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kalian telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah) sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kalian apa yang belum kalian ketahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 238 – 239).

Shalat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan Allah dan nantinya akan menjadi amalan pertama yang dihisab di antara malan-amalan manusia serta merupakan akhir wasiat Rasulullah  , sebagaimana disebutkan dalam sabdanya:

“Jagalah shalat, shalat dan budak-budak yang kamu miliki.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Shalat adalah amalan terakhir yang hilang dari agama ini. Jika shalat telah hilang, berarti hilanglah agama secara keseluruhan. Untuk itu Rasulullah  mengingatkan dengan sabdanya:

(( لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً…. وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ ))

“Tali-tali Islam sungguh akan terurai seikat demi seikat. Ikatan yang pertama kali terurai adalah hukum, dan yang terakhir kalinya adalah shalat.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، رَبِّ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ  وَعَلَى آلِهِ اْلأَطْهَارِ وَصَحْبِهِ الرَّافِعِيْنَ قَوَاعِدَ الدِّيْنِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ:

Kaum muslimin rahimakumulloh…..

Sesungguhnya shalat menduduki posisi yang penting dalam agama. Di antara yang menunjukkan hal  itu adalah banyak ayat dalam Al-Qur’an Al-Karim yang memotivasi kita untuk mengerjakan shalat diantaranya adalah:

“Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabut [29]:45)

Allah  berfirman :

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam shalat mereka. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluan-nya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.  Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnyanya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Mukminun [23]: 1-11)

Kaum muslimin rahimakumullah……

Dari penjelasan di atas, kita simpulkan bahwa shalat memiliki peran penting. Kita wajib memahami itu dari penekanan Islam terhadap penegakan shalat, dari ayat-ayat Al-Qur’an yang mendorong muslim untuk menegakkan shalat dan dari hadis-hadis Rasul kita yang mulia  yang telah disebutkan di atas. Dari semua itu, kita dapat merenungkan dan menyimpulkan betapa penting shalat ini.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot